Sunday, January 31, 2016

Posted by muhammad haswadrianto | File under :

Siapa yang tidak mengenal Tanaman KELOR? beberapa manfaat yang dihasilkan oleh tanaman ini menjadikannya terkenal dikalangan rumah tangga dan wilayah pegunungan. pasalnya kelor sering digunakan sebagai tanaman penahan longsor dan sebagai bahan dasar sayuran. namun belakangan kelor naik pangkat. Para ahli meneliti khasiat kandungannya sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) dan obat kanker. 

Pohon kelor tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008, seperti dapat dibaca di Wikipedia, menyebutkan pohon kelor “telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit”. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun kelor.

Tumbuhan ini dikenal dengan banyak nama. Di Jawa, misalnya, kelor juga dikenal dengan nama limaran. Dikutip dari Wikipedia, dalam bahasa Melayu tumbuhan ini disebut kalor, merunggai, atau sajina. Nama lain adalah chùm ngây (Vietnam), ma-rum (Thailand), malunggay (Filipina). Dalam bahasa Inggris, tanaman ini disebut moringa, ben-oil tree, clarifier tree, atau drumstick tree. Begitu banyak nama, secara ilmiah tumbuhan ini dikenal dengan nama Moringa oleifera L., dengan nama sinonim Moringa pterygosperma, Gaertn.
Tumbuhan kelor berupa semak, namun dapat pula berupa pohon dengan tinggi 12 m. Kayunya jenis kayu lunak, berkualitas rendah.
Daun kelor memiliki karakteristik bersirip tak sempurna, kecil, sebesar ujung jari. Kulit akarnya berbau tajam dan pedas.

Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, yang dimanfaatkan sebagai bahan sayur asem.

Penelitian terhadap manfaat daun, kulit batang, buah sampai biji tanaman ini sudah dilakukan sejak awal tahun 1980-an. Tim peneliti Jerman, contohnya, mengkaji dan mengembangkan pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Ethiopia, Somalia, dan Kenya.
Kelor dipilih karena penduduk di wilayah-wilayah itu sudah sejak lama menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut sudah menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan.

Di kawasan Arba Minch dan Konso,di Ethiopia, pohon kelor digunakan sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering.
Khasiat daun kelor sebagai hepatoprotektor (pelindung hati) dibuktikan oleh C Senthil Kumar, peneliti dari Anna Technology University, Tamil Nadu, India.
Sementara itu, Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menyebutkan kelor mengandung kombinasi senyawa yang unik, yaitu isotiosianat dan glukosinolat. Isotiosianat (ITC), zat yang juga terdapat dalam berbagai tanaman, memiliki potensi sebagai agen kemopreventif. Secara in vivo, isotiosianat telah menunjukkan aktivitas sebagai agen antikanker.
Efektivitas tanaman ini sebagai agen antikanker juga terbukti dari beberapa publikasi penelitian yang menyatakan bahwa benzyl isothiosianat (BITC) secara in vitro mampu menginduksi apoptosis terhadap sel kanker ovarium. Penelitian yang dilakukan Chinmoy K Bose itu, dipublikasikan pada 2007 dengan judul “Possible role of Moringa Oleifera L. Root in Epithelial Ovarian Cancer”.


 

Peneliti lain, R Bharali dan tim, seperti ditulis Kholid Alfan Nur dan Sarmoko dari CCRC, melaporkan bahwa ekstrak etanolik dari kelor berpotensi sebagai agen kemoprefentif terhadap karsinogenesis yang disebabkan oleh bahan kimia.
Dr A Seno Sastroamidjojo dalam bukunya, Obat Asli Indonesia, menyebutkan daun kelor berkhasiat sebagai obat kurap dan bahkan obat herpes dengan cara mencampurnya dengan kapur. Air rebusan akar kelor punya khasiat obat sebagai obat rheumatik.

Demikian besar khasiatnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung 7 x vitamin C pada jeruk,  4 x calcium pada susu,  4 x vitamin A pada wortel,  2 x protein pada susu, dan 3 x potasium pada pisang.

WHO, menurut Wikipedia, juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia.

Sunday, January 24, 2016

Posted by muhammad haswadrianto | File under : ,
Banyak orang yang tidak pernah menyadari akan potensi dalam dirinya. baik yang positif maupun yang negatif. beberapa sumber menyatakan bahwa potensi atau kemampuan atau hal lain dari dalam diri di pengaruhi oleh GEN. namun tahukah anda perbedaan antara GEN dan GENgge (gila)...??
 
Perkembangan teknologi bukan hanya berimbas pada hadirnya sejumlah gadget canggih dan pesatnya akses informasi, tetapi juga berpengaruh pada gaya hidup penggunanya, salah satunya adalah perilaku selfie, yakni perilaku seseorang yang gemar mengabadikan dirinya sendiri.

Pose andalan saat melakukan selfie adalah ekspresi wajah bebek atau lebih dikenal dengan sebutan duck face, yakni memanyunkan bibir secara sensual dan menyipitkan mata, tujuannya sih supaya terlihat menggemaskan dan imut. Tetapi ternyata, di balik kebiasaan yang umumnya dilakukan oleh perempuan ini, terungkap temuan yang menyebutkan bahwa bisa jadi orang yang melakukannya terganggu secara mental.
Menurut sebuah penelitian psilkolgi yang dirilis di sebuah situs Antiduckface.com, orang yang mengambil fotonya sendiri dengan ekspresi wajah sengaja dibuat untuk mengecoh perhatian, seperti salah satunya adalah memanyunkan bibir, kemungkinan besar memiliki gangguan jiwa.

Komentar serupa juga dituturkan oleh Dr Pamela Rutledge, Director, Media Psychology Research Centre, seperti dikutip dari Mashable.com, “Berkaca dan memotret diri sendiri atau selfie adalah dua hal yang berbeda. Dengan mematut diri di depan kaca menimbulkan pergerakan yang nyata, sedangkan selfie lebih kepada imaji yang Anda ciptakan sendiri demi mendapatkan perhatian dari orang lain. Hal yang demikian menunjukkan seseorang yang kesepian, butuh pengakuan, selalu ingin menjadi pusat perhatian dan biasanya tidak terlalu pintar.”

Pose dengan ekspresi wajah bebek ini, menunjukkan rendahnya kepercayaan diri dengan wajah natural dan takut tidak terlihat menarik. Memang benar, pose duck face, dapat menyamarkan kekurangan wajah tapi bukan berarti Anda terlihat lebih memikat!
Bahkan kebiasaan berpose seperti wajah bebek, untuk kemudian diedit menggunakan filter yang biasanya langsung tersedia pada beberapa aplikasi media sosial, menurut Dr Pamela, merupakan pemicu terciptanya gaya hidup pencitraan, di mana sejumlah orang menciptakan tuntutan pada diri sendiri untuk mendapatkan penilaian terbaik dari publik terhadap mereka.

Bagi Anda yang gemar memotret diri sendiri dengan ekspresi bak wajah seekor bebek ini, tak perlu khawatir. Meski pun diklaim sebagai gangguan psikologis, tapi tidak memberikan dampak buruk pada diri Anda dan juga lingkungan sosial. Namun setidaknya pertimbangkanlah sebagai alarm untuk menguranginya, karena wajah yang tersenyum manis dan binar mata nan cerdas lebih sedap dipandang dibandingkan bibir yang dimonyongkan!
Sumber : Mashable.com & http://pontianak.tribunnews.com

Monday, January 18, 2016

Posted by muhammad haswadrianto | File under :
Untuk Para penggemar DISPENSER alias anak KOS-KOSAN, jangan asal minum air dispenser bro. dari laman sebelah saya dapt ini, dan merupakan info wajib untuk disebarkan.
Dispenser merupakan alat untuk mengalirkan air dari galon, Lantaran biasanya kita cuma bersihkan bagian dalam, namun sangatlah jarang bersihkan bagian dalam dispenser terlebih tabung pemanas, benar kan?

Hal semacam ini juga yang dihadapi seorang netizen, ia merasa kaget saat bersihkan bagian dalam dispensernya, ketika membersihkan bagian tabung pemanas yang tampak adalah gumpalan-gumpalan putih seperti bubur kertas. Padahal air galon yang ia pakai selama ini adalah air mineral dengan merk yang sangatlah populer.

Belum di ketahui apa sih gumpalan-gumpalan putih itu, Kelihatannya adalah endapan yang terbentuk dari zat yang terdapat di air seperti fluoride serta lain sebagainya, jamur, atau memang kotoran debu yang tidak tersaring sempurna waktu sistem produksi air itu. Namun pikirkan bahaya kesehatan kita disebabkan minum air minum yang setiap hari senantiasa bercampur dengan gumpalan kotoran itu. Pikirkan berapakah banyak bakteri yang bersarang disana.

Tahukah anda, air mineral dengan merk populer sekalipun belum pasti baik untuk kesehatan karena air mineral bermerek terkenalpun dapat meninggalkan sisa yang terakumulasi seperti itu, terlebih apabila air yang dipakai yaitu air isi ulang sembarang yang dari sisi kecanggihan sistem filtrasi serta kandungan zatnya masih diragukan.

dispenser-tidak-dibersihkanDari segi mikrobiologinya, air yang sehat tidak memiliki kandungan mikroba pemicu penyakit (patogen). Umpamanya, bakteri E. coli yang dapat mengakibatkan diare serta Salmonela typhi yang mengakibatkan tipus apabila air yang kita minum tercemar oleh ke-2 bakteri itu.

Lantas bagaimanakah menanganinya? pasti mulai saat ini kita mesti lebih selektif dalam pilih air kemasan galon, serta yang paling utama yaitu sering-seringlah bersihkan bagian dalam dispenser anda terlebih bagian tabung pemanas. Lakukan sterilisasi bagian dalam dispenser dengan cara teratur, agar dispenser bisa bekerja secara normal dapat juga mengurangi penyebaran bakteri di air

Pertanyaan utama untuk anda pemakai dispenser, sudahkah anda membersihkan bagian dalam dispenser dirumah anda? seberapa seringkah anda membersihkan serta kuras sisi dalamnya? Setiap 2 minggu? setiap bln.? setiap th.? atau mulai sejak anda beli belum pernah mengurasnya sama sekali? Mari bersihkan saat ini juga!

Berhati hatilaaah

Sumber: likepos.net
Posted by muhammad haswadrianto | File under :
WHO menganjurkan setiap orang yang terjangkit HIV, virus yang menyebabkan AIDS, agar menjalani terapi antiretroviral, segera setelah didiagnosa.  Dalam wawancaranye dengan VOA, Koordinator Pengobatan dan Perawatan HIV-AIDS, Meg Doherty mengatakan, ujicoba klinik menunjukkan, pengobatan anti-retroviral menjamin pasien yang terjangkit HIV usianya lebih panjang dan sehat, sementara menurunkan resiko penularan virus kepada pasangannya.

“Kami juga yakin, dengan memulai terapi dini pada lebih banyak orang, kami akan punya kesempatan mengakhiri penyakit AIDS pada tahun 2030, dan mengakhiri wabah kesehatan publik ini tidak berarti virusnya hilang sama sekali. Tetapi berarti, infeksi baru jauh lebih sedikit dibandingkan mereka yang menjalani terapi, dan akan semakin sedikit orang terkena infeksi,” ujar Doherty.

WHO juga menganjurkan pengobatan anti-retroviral untuk pasien yang beresiko besar terkena HIV, misalnya pria yang berhubungan seks dengan pria lain, atau pengguna narkoba dengan alat suntik. Terapi pencegahan itu seharusnya menjadi bagian dari sebuah paket layanan komprehensif, termasuk tes HIV, penyuluhan dan bantuan.

Diperkirakan, 15 juta orang menjalani pengobatan anti-retroviral. Berdasarkan rekomendasi baru ini, jumlah itu akan meningkat dan menjadi 37 juta orang, sebuah target yang menurut WHO dapat dicapai pada tahun 2020.

Meg Doherty mengatakan, perlu biaya sebesar 18.4 milyar dolar setiap tahun untuk lima tahun ke depan, guna memperluas akses ke pelayanan pengobatan. Tetapi ia mengatakan, setiap dolar yang ditanamkan untuk pengobatan HIV akan memberi pengembalian senilai 15 dolar dalam bentuk peningkatan kesehatan dan penurunan infeksi serta dapat mencegah 21 juta kematian terkait AIDS pada tahun 2030. [ps/jm]

Sumber : http://www.voaindonesia.com
Posted by muhammad haswadrianto | File under :
Laporan UNICEF itu didukung oleh penelitian dua tahun yang mengatakan, peningkatan infeksi HIV di kalangan remaja telah memicu kekhawatiran adanya wabah baru.

Organisasi Anak Sedunia PBB, UNICEF memperingatkan, negara-negara Asia Pasifik menghadapi kenaikan tajam penderita HIV di kalangan remaja, terutama di antara penduduk perkotaan.

Laporan UNICEF itu didukung oleh penelitian dua tahun yang mengatakan, peningkatan infeksi HIV di kalangan remaja telah memicu kekhawatiran adanya wabah baru.

Penasihat UNICEF regional tentang HIV dan AIDS, Wing-Sei Cheng mengatakan, telah terjadi peningkatan 120 persen jumlah kematian di kalangan remaja sejak tahun 2000.

"Asia Pasifik menghadapi epidemi HIV tersembunyi di kalangan remaja dan tersembunyi karena pemeriksaannya tidak dapat dilakukan pada remaja di bawah usia 18 tahun, terutama karena ada pedoman bahwa mereka harus mendapat ijin dari orang tua."

Laporan itu mengatakan, sementara sebagian besar orang di bawah usia 20 berisiko rendah terjangkit HIV, kelazimannya di atas 10 persen antara populasi remaja di Hanoi, Bangkok, Chiang Mai, Mumbai dan kota-kota di China.

Laporan PBB memperkirakan jumlah remaja yang terjangkit HIV di Indonesia lebih dari 40.000, disusul Thailand hampir 10.000.

Di seluruh kawasan itu, PBB mengatakan ada sekitar 220.000 remaja yang tertular HIV.
Laporan itu menyerukan pemerintah untuk mengembangkan data yang lebih baik pada remaja, strategi untuk pencegahan HIV serta undang-undang dan kebijakan khusus untuk remaja. Laporan tersebut menambahkan, hanya 10 negara di wilayah ini memiliki hukum dan kebijakan yang membolehkan remaja melakukan tes HIV dan layanan kesehatan terkait, tanpa harus mendapat izin orangtua.” [ps]


Posted by muhammad haswadrianto | File under :
FARMASI MASA DEPAN
Sejak adanya Deklarasi Fredrick II (1240) yang di cetuskan oleh Kaisar Fredrick II yang merupakan kaisarjerman dan raja dari italia dan sicilia selatan(1194- 1250) yang berisi “Sebelum menyerahkan obatapoteker wajib untuk mengucapkan sumpah bahwa obatyang telah dibuat telah diproses berdasarkan formulastandar atau resep dan tidak ada kecurangan. Dokter tidak boleh melakukan hubungan dagang dengan apotekdan tidak bolah menerima imbalan atau tanda jasa dari apotek “. Sejak saat itu maka profesi farmasitelah diakuisecara independen. Sehingga jelaslah bahwa pada waktu itu fokus pekerjaan farmasi yaitumenyiapkan obat dengan benar dan berkualitas. Dari waktu ke waktu seiring dengan berkembangnya ilmupengetahuan dan teknologi, ternyata ada pekerjaan-pekerjaan tambahan yang harus dilakukan oleh farmasi.Pekerjaan tersebut merupakan fungsi kontrol dan jugajaminan terhadap kegiatan berupa pembuatan termasukpengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi ataupenyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayananinformasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional (sesuai dengan peratutan pemerintahno 51 2009 tentang kefarmasian). Hal ini disebabkan oleh adanya tuntutan kualitas dari masing-masing tahap
pelayanan kefarmasian.
Oleh karena itulah maka secara garis besar fokus pekerjaan farmasi terbagi menjadidua bidang besar yaitu farmasi klinik dalam usaha pelayanan kefarmasian kepada pasien dan farmasi industrydalam usaha riset serta produksi obat-obatan dengan kualitas yang tinggi.Ditambah lagi akhir-akhir ini juga telah ada tuntutan untuk menjamin kualitas dengan berkembangnyaobat-obatan herbal yang memerlukan kajian yang berbeda dari obat-obatan modern. Hal tersebut menjadipekerjaan farmasi juga. Dengan beragamnya tugas farmasi tersebut maka institusi pendidikan farmasi jugaharus menyediakan pengetahuan tentang berbagai pekerjaan farmasi tersebut. Farmasi haruslah mau terbukamenerima ilmu-ilmu yang baru serta spesifik untuk fokus bidangnya untuk saling mendukung pekerjaanfarmasi.

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP APOTEKER.
Menurut Drs. M. Dani Pratomo, Apt, MM sebagai ketua IAI (ikatan apoteker Indonesia) tahun2005mengatakan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa tugas apoteker yang sebenarnya. Inidikarenakan di Indonesia penggunaan obat sudah terlalu mudah diakses oleh masyarakat padahal obat yangsesungguhnya adalah racun yang memerlukan pengaturan yang tepat. Menurut pandangan beliau juga apotekertidak dilatih sesuai dengan pekerjaan yang sebenarnya sesuai pharmaceutical care untuk menghadapi pasien.
Sehingga mereka kurang begitu terampil ketika lulus.Di Indonesia masyarakat umum mengenal apoteker sebagai tenaga kedua setelah dokter. Ini terbukti dengananggapan dan pendapat masyarakat yang mengutarakan bahwa apoteker memiliki kerja sebagai penerjemahresep, orang yang mempersiapkan obat dan penjaga apotek. Pandangan seperti inisecara tidak langsung jugatelah menurunkan mental dan menjadikan pandangan orang laintidak terlalu baik terhadap farmasi. Bila haltersebut dibandingkan dengan beragamnya tugasfarmasi yang sebenarnya diatas, maka anggapan masyarakatyang seperti itu telah menjadi indikasi dan parameter bahwa keberadaan farmasi kurang begitu dirasakanmanfaatnya oleh masyarakat. Padahal apoteker telah diakui sebagai profesi layaknya dokter gigi, dokter,perawat dan dokter hewan. Sebuah profesi pastilah memiliki kualifikasi untuk bekerja secara professional danmempunyai undang-undang yang mendukung pekerjaannya. Bila dibandingkan dengan keadaan tersebut,maka ini menjadi suatu masalah besar bagi farmasi untuk diselesaikan.

BPOM adalah badan resmi di Indonesia yang berhak memberi ijin untuk beredarnya produk obat, obat herbal,
Makanan dan minuman yang boleh beredar di Indonesia. Namun dalam sebagian besar pertimbangan untukregulasi dan pemilihan kepalanya yang ada di lembaga tersebut bukanlah orang farmasi. Pekerjaan tersebutdilakukan oleh menteri kesehatan yang diwakili oleh profesi kedokteran. Sehingga farmasi Indonesia terasabelum bebas sepenuhnya dan diakui sebagai profesi yang mampu berkembang walaupun banyak berdiri
pabrik-pabrik besar farmasi di negara ini. Di lain pihak bahwa sebagian besar mental-mental lulusan farmasi Indonesia masih memikirkan pekerjaanteknis-teknis saja. Belum begitu peduli terhadap isu-isu yang terjadi dunia kefarmasian, terhadap regulasi yangmengatur kefarmasian dan bersedia untuk merangkap kerja untuk bekerja di sector publicsebagai pembuatkonsep regulasi. Oleh karena itulah maka lulusan farmasi yang ada di masa yang akan datang haruslah beranimembuka diri untuk menerima ilmu-ilmu lain di luar farmasi untuk mendukung keprofesiannya.
Seperti ilmuhukum untuk mendukung farmasi dari sisi undang-undang. Ilmu manajemen untuk mendukungfarmasi darisisi kepemimpinan dan manajerial. Sisi psikologi untuk mendukung farmasi dari sisi kepemimpinan dan interaksi dengan orang lain. Dan masih banyak ilmu-ilmuyang secara parsial berhubungan dengan duniakefarmasian seperti ilmu-ilmu medis, bioteknologi, teknologi produksi dan lain-lain. Keterbukaan farmasiuntuk mau belajar lebih tersebut akan membuat pencitraan farmasi akan dianggap baik dari segala sisi yangsaling mendukung. Karena pencitraan profesi ini tidaklah berhasil jika hanya ditinjau dari satu sisi saja.
Namun tidak semua ilmu tersebut harus diberikan kepada mahasiswa dalam kuliah. Hanya ilmuilmu tertentuaja yang sesuai untuk diberikan kepada mahasiswa yang sudah memilki focus terhadap bidang pekerjaannyananti. Sehingga spesialisasi farmasi seharusnya juga menyesuaikan cabang pekerjaan farmasi yang adatersebut. Aktif dalam kegiatan pembahasan tentang isu-isu yang terjadi di dunia kefarmasian. Seorangapoteker haruslah mengusahakanpembelajaranseumur hidup untuk mengikuti kemajuan zaman, ilmupengetahuan dan teknologi. Serta mempertimbangkan aspek nine star of pharmacist yang diajarkan di fakultasfarmas universitasairlangga bahwa farmasi adalah juga sebagai care giver, decisionmaker,communicator,leader, manager, life long learner, teacher, researcher dan pharmapreneur.

FARMASI SEKARANG
Dunia Farmasi telah banyak mengalami perkembangan yang sangat
pesat dengan majunya perkembangan dunia Iptek.Dulu, ketika manusia mulai mengerti dan mendalami masalah kesehatan,terbentuklah satu profesi yang bertanggung jawab dalam menanggulangi masalahini yang sering kita sebut dengan dokter. Kemudian, seiring berjalannya waktu,semakin banyak permasalah kesehatan yang ditemui. sehingga tak mungkin bagiseorang dokter mendalami semua ilmu terkait bidang kesehatan. Selanjutnya,banyak terjadi pemekaran bidang ilmu pengetahuan dari bidang kesehatan, salahsatunya adalah ilmu farmasi.Jika mendengar kata farmasi, maka gambaran yang terbentuk di masyarakatadalah seorang ahli obat-obatan. "tukang" buat obat- begitulah sebutan yangsering terdengar.Benar memang, farmasi adalah bagian dari ilmu kesehatan yang mendalamimasalah terkait obat. Dulu, seorang farmasis berorientasi untuk membuat sediaan(seperti sirup, tablet, kapsul,dan salep) obat sehingga diharapkan dengan obattersebut, dapat menyembuhkan penyakit atau paling tidak megurangi rasa sakitatau menghambat progresifitas penyakit. Ahli farmasi berlomba-lomba dalammenemukan obat baru atau memodifikasi obat sehingga dapat memberikan efekpenyembuhan yang lebih baik dari obat lain.Namun ternyata, dilapangan ditemukan banyaknya masalah terkait penggunaanobat. Seorang pasien menjadi "lebih sakit" akibat menggunakan obat-obatantersebut.
 Kenapa?Banyak hal yang menyebabkan hal itu. Cipolle, 1998- meerangkan dalam bukunyabahwa ada 7 kategor masalah terkait obat, yaitu membutuhkan tambahan terapi obat, terapi obat yang tidak perlu, terapi salah obat, dosis terlalu rendah, dosistererlalu tinggi, reaksi obat yang merugikan, dan kepatuhan.Hal ini kemudian menjadi permasalahan yang cukup menarik perhatian di duniakesehatan. Berangkat dari kejadian-kejadian di lapangan seperti di atas, makasekitar tahun 80-an, konsentrasi farmasi di Indonesia mulai melakukanpengembangan ke arah patient oriented atau pelayanan yang berorientasi padapasien yang ditekuni oleh ahli-ahli bidang farmasi klinis. Sebenarnya di USA,farmasi klinis telah menjadi perhatian sejak sekitar tahun 60-an. Namun, diIndonesia farmasi klinis baru memperlihatkan perkembangan di tahun 2000-andengan tercetusnya PP 51 yang memuat peraturan standar pelayanankefarmasian.Lalu, apa yang dikerjakan oleh farmasis klinis di lapangan? Ini juga menjadipertanyaan pertama saya ketika mendengar istilah farmasi klinis.
Contoh terdekatnya, selama ini ketika kita "singgah" ke apotek, kita tak pernah
tau siapa apoteker yang bertugas di apotek tersebut. Sehingga banyak masyarakat.
FARMASI MASA KINI
Farmasi (Inggris: pharmacy, Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai di tahun 1400 - 1600an.
Institusi farmasi Eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada tahun 1241 dan tetap eksis sampai dengan sekarang.
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan.

Sumber : http://nurhasanahismiatimukhsin.blogspot.co.id

Posted by muhammad haswadrianto | File under :
“Kedamain Palsu” tidak akan ada seorangpun yang akan mendapatkan kedamain yang abadi selama dia masih ada didunia.

Bahkan dalam bidang kesehatan. Obat adalah satu keajaiban yang dibuat oleh manusia untuk menyembuhkan penyakit. Itulah yang kebanyakan manunia pahami mengenai obat. Tidak heran banyak yang memilih sakit dahulu dan berobat dari pada mencegah dan sehat.

Berdasarkan rumor bahwa, ketika seorang mengalami SAKIT, memperoleh gejala hingga disarankan untuk minum obat artinya kerusakan tubuhnya sudah mencapai 50%. Misalnya seorang perokok tidak akan mendapatkan gejala kerusakan paru-paru sebelum 50% paru-parunya rusak. Itulah sebabnya, banyak perokok yang sulit untuk berhenti dari dunia rokok dan akan berhenti ketika batuknya sudah disertai darah.

Penelitian terbaru menunjukan, bahwa obat sudah mulai tidaklagi efektif untuk satu penyakit.. “Antibiotik Tidak Efektif Atasi SINUS” banyaknya dokter yang selalu merepkan antibiotic untuk mengatasi penyakit sinusitis. Tapi kenyataannya, zaman merubah fakta. Kini antibiotic tidak lagi mempan terhadap SINUSITIS.

Banyak para ahli memiliki kekawatiran terhadap dampak buruk oleh Antibiotik. Kesalahan penggunaan obat oleh manusia (human error) yang tidak sesuai aturan atau penyampaian informasi penggunaan obat yang tidak dilakukan sesuai dengan standar.

Penelitian baru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association menemukan antibiotik tidak meringankan gejala pasien sinusitis atau membuatnya bisa kembali bekerja lebih cepat.

"Tidak banyak yang bisa diperoleh dari antibiotik," ujar Dr Jane Garbutt yang memimpin studi dari Washington University School of Medicine di St. Louis, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/2/2012). 

Informasi ini dilansir di situs Ikatan Apoteker Indonesia Pada hari rabu 15 februari 2012. Sangat disayangkan perubahan efektifitas yang terjadi. Oleh sebab itu dilakukan penegasan dalam menjalankan SOP pelayanan dan penggunaan obat-obatan terutama antibiotic. Baik dari pasien mupun dari pihak medis.

Sumber : ikatanapotekerindonesia.net
Posted by muhammad haswadrianto | File under :
Pelayanan kefarmasian kini telah semakin berkembang. Selain berorientasi pada produk (product oriented) juga berorientasi kepada pasien (patient oriented). Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan menyebabkan meningkatnya konsumsi obat terutama obat bebas, kosmetik, kosmeseutikal, health food, nutraseutikal, dan obat herbal. 

Berbagai tuntutan yang ada di masyarakat menjadi tantangan untuk pengembangan dunia kefarmasian seperti Pharmaceutical care yaitu obat sampai ke tangan pasien dalam keadaan baik, efektif dan aman disertai informasi yang jelas sehingga penggunaannya tepat dan mencapai kesembuhan. Selain itu kini timbul penyakit baru dan perubahan pola penyakit yang memerlukan pencarian obat baru atau obat yang lebih unggul ditinjau dari efektivitas dan keamanannya.

Penyalahgunaan obat dan ketergantungan pada narkotika dan psikotropika yang meningkat juga menjadi tuntutan untuk dapat mengawasi penggunaan obat tersebut, mencari atau mensintesis obat yang lebih aman dan mampu memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan obat.

Sebagai partner dokter, farmasis dituntut untuk menguasai lebih mendalam ilmu farmakologiklinis dan farmakoterapi serta ilmu farmasi sosial dan komunikasi. Farmasis sebagai penanggung jawab pengadaan obat di apotek, rumah sakit, pedagang besar farmasi, puskemas, dituntut untuk dapat berperan dalam perkembangan industri farmasi, perkembangan Drug Delivery System, perkembangan farmasi veteriner, perkembangan medical devices (alat kesehatan, pereaksi diagnostik), pengembangan cara produksi dan metode kontrol kualitas.

Sementara dalam bidang pemerintahan, farmasis berfungsi dalam perizinan, pengaturan, pengawasan, pengujian, pemeriksaan, dan pembinaan. Untuk mengakomodasi tuntutan tersebut, diperlukan sistem pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan tenaga farmasi dengan bekal ilmu pengetahuan keprofesian yang mutakhir.

Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Peran dan aplikasi bioteknologi dalam ilmu farmasi salah satunya yaitu pengembangan obat baru, serta penemuan produk vaksin. Dengan dasar hal tersebut, Program Studi S2 Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi menggelar Seminar Nasional Pharmaceutical Update pada Minggu (13/9) di Gedung A USB.

Seminar dan workshop ini diperuntukkan bagi mahasiswa dan praktisi kesehatan. Hadir sebagai pembicara antara lain dr. Hari Wahyu, M.Kes., Sp.A., yang menyampaikan materi terkait perkembangan terbaru produk vaksin. Pembicara kedua yakni Dr. Ana Indrayati, M.Si., yang menyampaikan tema tentang aplikasi bioteknologi dalam pengembangan obat baru. Pembicara ketiga, Drs. Bambang Purwanto., Apt., menyampaikan materi terkait trend industri farmasi di masa depan. Sementara pembicara keempat, Dra. Tri Asti Isnariani, M.Si., Apt., M.Farm dari BPOM Depkes RI menyampaikan materi terkait update informasi bidang obat.

Seminar Nasional Pharmaceutical Update ini selain bertujuan untuk menambah wawasan khususnya mengenai ilmu farmasi, sains dan teknologi, juga bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan peserta tentang aplikasi bioteknologi dalam pengembangan obat baru, perkembangan obat terbaru dari produk vaksin, pengembangan industry farmasi di masa depan, sekaligus sebagai wadah komunikasi antar praktisi kesehatan dalam rangka membagi pengetahuan, kemampuan dan pengalaman.

Melalui seminar ini diharapkan para peserta bisa menambah wawasan mengenai perkembangan ilmu sains dan bioteknologi terkini di Indonesia dan dunia. Sementara bagi Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, melalui seminar ini USB bisa menunjukkan komitmen, integritas, dan eksistensi dalam mengembangkan dunia kefarmasian. (ril/ris)

Sumber: tubasmedia.com
Posted by muhammad haswadrianto | File under : ,

Mahasiswa-mahasiswi Profesi Kesehatan dan Sekitarnya (Kedokteran, Farmasi, Pertanian, Biologi, dll) baru mau KKN. ini ada beberapa Inspirasi Program kerja legendaris dan tidak kalah eksisnya.

Silahkan Klik Link yang tersedia untuk memperoleh Penjelasan dan Contoh





1. Penyuluhan DBD
kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang bahaya DBD agar dapat dilakukan pencegan sejak dini.

Contoh Poster DBD


2. Penyuluhan Pola Asuh pada Anak dan Remaja 
kegiatan inti bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai Pola Asuh pada Anak dan Remaja. sehingga menghindari terjadinya kesalahan asuh anak dan mencegah terjadinya pengaruh buruk pada anak remaja.
Penyuluhan Pola Asuh pada Anak dan Remaja
Contoh Poster Pola Asuh Anak
3. Penyuluhan ISPA dan pembagian masker 
kegiatan ini bertujuan untuk Memberikan pengetahuan kepada orang tua dan siswa/siswi SD tentang Bahaya penyakit ISPA serta bagaimana mengatasinya.
Penyuluhan ISPA
Contoh Poster ISPA
  4. Pelatihan (Cuci Tangan) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa/siswi SD   dalam Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat.

direct application to clean up of hands
Contoh Poster Cuci Tangan
5. Penyuluhan tentang NAPZA dan Rokok 
Kegiatan ini bertujian memberikan pemahaman akan bahaya Narkoba , psikotropika, zat adiktif lainnya (alkohol), dan rokok pada remaja.
contoh stiker bahaya Merokok
Dokumentasi Proker Bahaya NAPZA & Rokok

6. Dental Health Education – Penyuluhan kesehaan gigi dan mulut
Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan pengetahuan dasar  siswa/siswi SD tentang  cara merawat kesehatan gigi dan mulut sejak dini 
Simulasi Menyikat Gigi
Sikat Gigi Bersama
7.Penyuluhan Pharmaceutical care
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pada masyarakat bahwa seorang farmasis atau apoteker tidak hanya bertanggung jawab pada pengadaan obat-obatan namun juga memiliki kompetensi dalam hal pelayanan klinik (farmasi klinik), pharmaceutical care, farmakososial, farmakoekonomi dll. obat bukan untuk menyembuhkan, obat adalah racun. namun kami (farmasis) akan membuat anda aman dan tepat dalam menggunakannya.
Ilustrasi farmasi klinik di rumah sakit
 

8.  Evolusi Penyuluhan pemanfaaatan TOGA (Klik judul untuk melihat link)
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kebenaran keberadaan obat tradisional dan obat sintetik. serta menyuluhkan bagaimana pengolahan tanaman obat keluarga yang moderen.
Penyuluhan Tanaman Obat (TOGA)
Ilustrasi Gambar TOGA
baca juga pemulihan sederhana penyakit maag dengan 3 bahan alam yang baik







9. Penyuluhan Swamedikasi/Pengobatan Sendiri serta Pharmaceutical HomeCare
kegiatan ini bertujuan untuk memeberikan pemahaman tentang pentingnya swamedikasi/pengobatan sendiri dan mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh digunakan sebagai swamedikasi/pengobatan sendiri. kemudian dilanjutkan dengan pharmaceutical homecare dengan tujuan kegiatan untuk melihat sejauh mana pemahaman warga dalam menerapkan swamedikasi yang aman dan efektif. Target dari kegiatan ini adalah warga setempat.

Referensi pembahasan dari proker diatas dapat dilihat pada link dibawah:


10. Rumah Tangga Kreatif 
(Klik Judul untuk Membuka Link)
kegiatan ini bertujuan untuk mengubah Barang Bekas Kardus jadi berguna, Meningkatkan produktivitas Rumah tangga

Ilustrasi Kreasi Dengan Kardus

11. Miniatur dari Stick Escream
(klik Judul untuk Membuka link)
kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisir limbah stik es cream dan meningkatkan kreatifitas dan produktifitas para warga terutama remaja dan ibu rumah tangga.
Kreasi stick es cream
12. Cerdas Kreatif Barang Bekas
(Klik Judul Untuk Melihat Lengkap)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produkasi ekonomi dengan cara kreatif mendaur ulang barang bekas yang sudah tidak dapat digunakan menjadi barang berharga

Lihat Juga cara kreatif sulap Barang Botol mendai berharga
Sapu botol bekas

(klik Judul untuk melihat info lengkap)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman gerakan keluarga sadaran obat. dimana kegiatan ini berupa seminar/penyuluhan  (petugas kesehatan dan warga), dan pembelajaran secara praktik.
Dagusibu
Program kegiatan diatas hanyalah se"percik" pengabdian yang dapat di serahkan kepada masyarakat. 11 ide tersebut masih sangat jauh dari pada ribuan ide kreatif yang dimiliki oleh otak seorang MAHASISWA. jangn batasi kemampuan kalian.

14. Pencegahan DBD dan Penanaman Tanaman Aromatik pengusir Nyamuk (Lavender)
Kegiatan ini berfokus dalam hal pencegahan dari peningkatan penyakit malaria dan DBD, tanaman yang memiliki minyak atsiri (minyak aromatik) umumnya tidak disukai oleh nyamuk namun di minati oleh manusia. Program kerja ini meliputi sosialisasi bahaya DBD dan malaria, pengenalan tanaman pengusir nyamuk dan demo penanaman tanaman aromatik. target dari proker ini adalah ibu-ibu warga, siswa sekolah dan puskesmas/RS. Lihat cara penanaman Lavender
Dokumentasi KKN-PK 50-Sosialisasi DBD dan penanaman Lavender
15. Penyuluhan STOP BAB sembarangan
program kerja ini bertujuan untuk menciptakan warga yang sadar kesehatan diri dan sadar akan kebersihan lingkungan. target dari perogram ini adalah sebagaian besar warga dengan wilayah yang belum terjangkau fasilitas WC. 

Penyuluhan Stop BAB Sembarangan
16. Penyuluhan BPJS Kesehatan
program kerja ini bekerja sama dengan pihak BPJS, baik dalam hal menjelaskan maupun menjawab beberap pertanyaan mengenai managemen penggunaan BPJS. Tujuan dari program ini adalah untuk mengsosialisasikan pawa masyarakat tentang pelayanan kesehatan berbasis gotong royong. Target dari program ini adalah lapisan masyarakat yang masih belum terjangkau BPJS.
Opening Penyuluhan BPJS
Pemaparan mengenai BPJS
17. Lomba Ramadhan
Program kerja ini di laksanakan bertepatan pada bulang Ramadhan, program ini bertujuan untuk meningkatkan semangat beribadah dan silaturahmi antar warga melalui perlombaan untuk anak-anak mereka. item lomba pada program ini meliputi lomba adzan, lomba hafalan surah pendek, lomba tilawah, lomba ceramah dll. selain lomba dilakukan pula pembentukan remaja masjid (REMMAS) yang nantinya diharapkan dapat melanjutkan kegiatan ini setiap bulan Ramadhan.
Dokumentasi kegiatan lomba Ramadhan
Pelantikan Remaja Masjid (REMMAS)
18. Liburan Anak Posko :D
kegiatan ini dapat dilakukan di akhir kepengurusan seluruh program kerja, tujuannya untuk me-relaksasikan organ tubuh agar kembali relaks. target dari program ini adalah seluruh pengurus posko KKN. Take a break leg bro

Bukit Pemandian pribadi milik pak Lurah
Trip to Stawberry's Farm
Mini ShowRarm-Taman Bunga
Pantai Bira
See you on Top


"yang lemah akan tetap menjadi lemah namun dapat mengalahkan yang kuat, menjadi diri sendiri tapi mampu melampaui batas, dan terus melambung tinggi kelangit walau tak bisa terbang, karena kami (farmasi) adalah karya yang tidak hanya bermekar didalam cawan"
 
Powered by Blogger.