Monday, January 18, 2016

Posted by muhammad haswadrianto | File under :
“Kedamain Palsu” tidak akan ada seorangpun yang akan mendapatkan kedamain yang abadi selama dia masih ada didunia.

Bahkan dalam bidang kesehatan. Obat adalah satu keajaiban yang dibuat oleh manusia untuk menyembuhkan penyakit. Itulah yang kebanyakan manunia pahami mengenai obat. Tidak heran banyak yang memilih sakit dahulu dan berobat dari pada mencegah dan sehat.

Berdasarkan rumor bahwa, ketika seorang mengalami SAKIT, memperoleh gejala hingga disarankan untuk minum obat artinya kerusakan tubuhnya sudah mencapai 50%. Misalnya seorang perokok tidak akan mendapatkan gejala kerusakan paru-paru sebelum 50% paru-parunya rusak. Itulah sebabnya, banyak perokok yang sulit untuk berhenti dari dunia rokok dan akan berhenti ketika batuknya sudah disertai darah.

Penelitian terbaru menunjukan, bahwa obat sudah mulai tidaklagi efektif untuk satu penyakit.. “Antibiotik Tidak Efektif Atasi SINUS” banyaknya dokter yang selalu merepkan antibiotic untuk mengatasi penyakit sinusitis. Tapi kenyataannya, zaman merubah fakta. Kini antibiotic tidak lagi mempan terhadap SINUSITIS.

Banyak para ahli memiliki kekawatiran terhadap dampak buruk oleh Antibiotik. Kesalahan penggunaan obat oleh manusia (human error) yang tidak sesuai aturan atau penyampaian informasi penggunaan obat yang tidak dilakukan sesuai dengan standar.

Penelitian baru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association menemukan antibiotik tidak meringankan gejala pasien sinusitis atau membuatnya bisa kembali bekerja lebih cepat.

"Tidak banyak yang bisa diperoleh dari antibiotik," ujar Dr Jane Garbutt yang memimpin studi dari Washington University School of Medicine di St. Louis, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/2/2012). 

Informasi ini dilansir di situs Ikatan Apoteker Indonesia Pada hari rabu 15 februari 2012. Sangat disayangkan perubahan efektifitas yang terjadi. Oleh sebab itu dilakukan penegasan dalam menjalankan SOP pelayanan dan penggunaan obat-obatan terutama antibiotic. Baik dari pasien mupun dari pihak medis.

Sumber : ikatanapotekerindonesia.net

0 komentar:

Powered by Blogger.