Bahkan dalam bidang kesehatan. Obat adalah satu keajaiban
yang dibuat oleh manusia untuk menyembuhkan penyakit. Itulah yang kebanyakan
manunia pahami mengenai obat. Tidak heran banyak yang memilih sakit dahulu dan
berobat dari pada mencegah dan sehat.
Berdasarkan rumor bahwa, ketika seorang mengalami SAKIT,
memperoleh gejala hingga disarankan untuk minum obat artinya kerusakan tubuhnya
sudah mencapai 50%. Misalnya seorang perokok tidak akan mendapatkan gejala
kerusakan paru-paru sebelum 50% paru-parunya rusak. Itulah sebabnya, banyak
perokok yang sulit untuk berhenti dari dunia rokok dan akan berhenti ketika
batuknya sudah disertai darah.
Penelitian terbaru menunjukan, bahwa obat sudah mulai
tidaklagi efektif untuk satu penyakit.. “Antibiotik Tidak Efektif Atasi SINUS”
banyaknya dokter yang selalu merepkan antibiotic untuk mengatasi penyakit
sinusitis. Tapi kenyataannya, zaman merubah fakta. Kini antibiotic tidak lagi
mempan terhadap SINUSITIS.
Banyak
para ahli memiliki kekawatiran terhadap dampak buruk oleh Antibiotik. Kesalahan
penggunaan obat oleh manusia (human error) yang tidak sesuai aturan atau
penyampaian informasi penggunaan obat yang tidak dilakukan sesuai dengan
standar.
"Tidak banyak yang bisa diperoleh dari
antibiotik," ujar Dr Jane Garbutt yang memimpin studi dari Washington
University School of Medicine di St. Louis, seperti dikutip dari Reuters, Rabu
(15/2/2012).
Informasi
ini dilansir di situs Ikatan Apoteker Indonesia Pada hari rabu 15 februari 2012.
Sangat disayangkan perubahan efektifitas yang terjadi. Oleh sebab itu dilakukan
penegasan dalam menjalankan SOP pelayanan dan penggunaan obat-obatan terutama antibiotic.
Baik dari pasien mupun dari pihak medis.
Sumber : ikatanapotekerindonesia.net
0 komentar:
Post a Comment