Laporan UNICEF
itu didukung oleh penelitian dua tahun yang mengatakan, peningkatan infeksi HIV
di kalangan remaja telah memicu kekhawatiran adanya wabah baru.
Organisasi
Anak Sedunia PBB, UNICEF memperingatkan, negara-negara Asia Pasifik menghadapi
kenaikan tajam penderita HIV di kalangan remaja, terutama di antara penduduk
perkotaan.
Laporan
UNICEF itu didukung oleh penelitian dua tahun yang mengatakan, peningkatan
infeksi HIV di kalangan remaja telah memicu kekhawatiran adanya wabah baru.
Penasihat
UNICEF regional tentang HIV dan AIDS, Wing-Sei Cheng mengatakan, telah terjadi
peningkatan 120 persen jumlah kematian di kalangan remaja sejak tahun 2000.
"Asia
Pasifik menghadapi epidemi HIV tersembunyi di kalangan remaja dan tersembunyi
karena pemeriksaannya tidak dapat dilakukan pada remaja di bawah usia 18 tahun,
terutama karena ada pedoman bahwa mereka harus mendapat ijin dari orang
tua."
Laporan
itu mengatakan, sementara sebagian besar orang di bawah usia 20 berisiko rendah
terjangkit HIV, kelazimannya di atas 10 persen antara populasi remaja di Hanoi,
Bangkok, Chiang Mai, Mumbai dan kota-kota di China.
Laporan
PBB memperkirakan jumlah remaja yang terjangkit HIV di Indonesia lebih dari
40.000, disusul Thailand hampir 10.000.
Di
seluruh kawasan itu, PBB mengatakan ada sekitar 220.000 remaja yang tertular
HIV.
Laporan
itu menyerukan pemerintah untuk mengembangkan data yang lebih baik pada remaja,
strategi untuk pencegahan HIV serta undang-undang dan kebijakan khusus untuk
remaja. Laporan tersebut menambahkan, hanya 10 negara di wilayah ini memiliki
hukum dan kebijakan yang membolehkan remaja melakukan tes HIV dan layanan
kesehatan terkait, tanpa harus mendapat izin orangtua.” [ps]
0 komentar:
Post a Comment