Semuanya bermula ketika "Negara Api Menyerang", pondokan saya terletak disalah satu wilayah di sulawesi selatan. suatu ketika kami mengalami "krisis" air bersih dikarenakan masalah managemen dari pemilik kos dan pihak sumber air. akhirnya kami terpaksa menggunakan air sumur bor.
awalnya berjalan lancar, air yang dikelurkan jernih dan bersih namun tiba-tiba semuanya berubah menjadi kuning, berbau dan membuat mood mandi kami jadi hilang.
1. perubahan air dari jernih menjadi kuning setelah dibiarkan beberapa lama adalah disebabkan karena kandungan logam/zat besi yang tinggi didalam air dimana akan zat besi teroksidasi (udara atau cahaya) menjadi Ferri-Oksida.
2. Adanya kandungan mangan, dimana jelas bahwa Tanah mengandung mangan sebesar 7- 9.000 ppm dengan rata-rata 440 ppm. dan ternyata sumur yang kami gunakan berakhir tepat dilapisan tanah dengan kadar za besi dan mangan yang tinggi.
Pengaruh zat besi (Fe) tinggi dan mangan (Mg):
Untuk rumah tangga, lantai rumah dan dinding bak mandi akan berwarna
merah jika terkena air ini terus menerus. Selain itu pakaian akan
berwarna merah / kuning jika dipergunakan untuk mencuci. Zat besi dan mangan akan mengendap dalam pipa, tangki bertekanan,
pemanas air, dan softener. Hal ini akan mengurangi debit dan tekanan
air. Akumulasi besi dan mangan akan menjadi masalah ekonomi jika
pipa-pipa dan peralatan harus diganti. Energi pun akan semakin boros,
karena diperlukan energi ekstra untuk memompa melalui pipa yang mengecil
akibat pengendapan besi atau mangan.
Pengaruh zat besi bagi kesehatan :
Tubuh manusia perlu mineral dan zat besi !!! Ini yang perlu digaris bawahi. Coba perhatikan saja produsen produk susu untuk bayi berlomba lomba memploklamirkan bahwa produknya mengandung zat besi.
Tubuh manusia perlu mineral dan zat besi !!! Ini yang perlu digaris bawahi. Coba perhatikan saja produsen produk susu untuk bayi berlomba lomba memploklamirkan bahwa produknya mengandung zat besi.
Ciri-ciri air yang mengandung zat besi (Fe)dan mangan (Mg) :
1. Air Bau (Besi/Karat)
2. Air Keruh
3. Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (Kadar besi) ,Endapan berwarna hitam( Zat mangan)
4. Air terdapat lapisan minyak diatasnya (Kadar besi)
5. Air keluar berwarna kuning (Kadar besi tinggi)
6. Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah menjadi kuning (Kadar besi rendah)
7. Bak/ember/wadah jadi kuning
7. Bak/ember/wadah jadi kuning
Cara mengatasi air yang mengandung zat besi (Fe) dan mangan (Mg) di rumah tangga
1. Aerasi
Fe dapat dihilangkan dari dalam air dengan melakukan oksidasi menjadi Fe
(OH)3 yang tidak larut dalam air, kemudian di ikuti dengan pengendapan
dan penyaringan.
Proses oksidasi dilakukan dengan menggunakan udara
biasa di sebut aerasi yaitu dengan cara memasukkan udara dalam air
efeknya kadar besi mengendap ke bawah sehingga kotoran2nya menempel di
bak penampungan/toren air. Kelemahanya mungkin kita akan sering menguras
toren tersebut agar kotoran endapan tidak ikut ke pipa instalasi.
Adanya kandungan alkalinity, (HCO3)- yang cukup besar dalam air, akan menyebabkan senyawa besi atau mangan berada dalam bentuk senyawa ferro bikarbonat, Fe(HCO3)2 atau mangano bikarbonat, Mn(HCO3)2. Oleh karena bentuk CO2 bebas lebih stabil daripada (HCO3)-, maka senyawa bikarbonat cenderung berubah menjadi senyawa karbonat.
Fe(HCO3)2 ===> FeCO3 + CO2 + H2O
Mn(HCO3)2 ===> MnCO3 + CO2 + H2O
Dari reakasi tersebut dapat dilihat, jika CO2 berkurang, maka kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke kanan dan selanjutnya reaksi akan menjadi sebagai berikut :
FeCO3 + CO2 ===> Fe(OH)2 + CO2
MnCO3 + CO2 ===> Mn(OH)2 + CO2
Baik hidroksida besi (II) maupun hidroksida mangan (II) masih mempunyai kelarutan yang
cukup besar, sehingga jika terus dilakukan oksidasi dengan udara atau aerasi akan terjadi
reaksi (ion) sebagai berikut:
4 Fe2+ + O2 + 10 H2O ===> 4 Fe(OH)3 + 8 H+
2 Mn2+ + O2 + 2 H2O ===> 2 MnO2 + 4 H+
Sesuai dengan reaksi
tersebut, maka untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi dibutuhkan 0,14 mg/l oksigen dan
setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 0,29 mg/l. Pada pH rendah, kecepatan reaksi oksidasi besi
dengan oksigen (udara) relatif lambat, sehingga pada prakteknya untuk mempercepat reaksi
dilakukan dengan cara menaikkan pH air yang akan diolah.
2. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan/zat cair karena pengaruh gravitasi (gaya berat secara alami). Sedimentasi dapat berlangsung sempurna pada danau yang airnya diam atau suatu wadah air yang dibuat sedemikian rupa sehingga air di dalamya keadaan diam. Pada dasarnya proses tersebut tergantung pada pengaruh gaya gravitasi dari partikel tersuspensi dalam air. Sedimentasi dapat berlangsung pada setiap badan air. Biaya pengolahan air dengan proses sedimentasi relatif murah karena tidak membutuhkan peralatan mekanik maupun penambahan bahan kimia. Kegunaan sedimentasi untuk mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan/zat cair karena pengaruh gravitasi (gaya berat secara alami). Sedimentasi dapat berlangsung sempurna pada danau yang airnya diam atau suatu wadah air yang dibuat sedemikian rupa sehingga air di dalamya keadaan diam. Pada dasarnya proses tersebut tergantung pada pengaruh gaya gravitasi dari partikel tersuspensi dalam air. Sedimentasi dapat berlangsung pada setiap badan air. Biaya pengolahan air dengan proses sedimentasi relatif murah karena tidak membutuhkan peralatan mekanik maupun penambahan bahan kimia. Kegunaan sedimentasi untuk mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.
3. Menggunakan bahan kimia.
Banyak sekali jenis bahan kimia yang dapat dipergunakan untuk menurunkan zat besi ini. Namun saya tidak akan membahasnya disini karena harus menggunakan takaran dan metode tertentu dan takarannya berbeda beda tergantung dari seberapa tingginya zat besi dalam air tsb.
Banyak sekali jenis bahan kimia yang dapat dipergunakan untuk menurunkan zat besi ini. Namun saya tidak akan membahasnya disini karena harus menggunakan takaran dan metode tertentu dan takarannya berbeda beda tergantung dari seberapa tingginya zat besi dalam air tsb.
4.Oksidasi Dengan Khlorine (Klorinasi)
2 Fe2+ + Cl2 + 6 H2O ==> 2 Fe(OH)3 + 2 Cl- + 6 H+
Mn2+ + Cl2 + 2 H2O ==> MnO2 + 2 Cl- + 4 H+
5. Teknik Penyaringan ( Filtrasi )
Khlorine, Cl2 dan ion hipokhlorit, (OCl)- adalah merupakan bahan oksidator yang
kuat sehingga meskipun pada kondisi pH rendah dan oksigen terlarut sedikit, dapat
mengoksidasi dengan cepat. Reaksi oksidasi antara besi dan mangan dengan khlorine adalah
sebagai berikut:
2 Fe2+ + Cl2 + 6 H2O ==> 2 Fe(OH)3 + 2 Cl- + 6 H+
Mn2+ + Cl2 + 2 H2O ==> MnO2 + 2 Cl- + 4 H+
Berdasarkan reaksi tersebut di atas, maka untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi
dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine dan setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,29 mg/l khlorine.
Tetapi pada prakteknya, pemakaian khlorine ini lebih besar dari kebutuhan teoritis karena
adanya reaksi-reaksi samping yang mengikutinya. Disamping itu apabila kandungan besi dalam
air baku jumlahnya besar, maka jumlah khlorine yang diperlukan dan endapan yang terjadi
juga besar sehingga beban flokulator, bak pengendap dan filter menjadi besar pula.
Berdasarkan sifatnya, pada tekanan atmosfir khlorine adalah berupa gas. Oleh karena itu,
untuk mengefisienkannya, khlorine disimpan dalam bentuk cair dalam suatu tabung silinder
bertekanan 5 sampai 10 atmosfir. Untuk melakukan khlorinasi, khlorine dilarutkan dalam air
kemudian dimasukkan ke dalam air yang jumlahnya diatur melalui orifice flowmeter atau
dosimeter yang disebut khlorinator. Pemakaian kaporit atau kalsium hipokhlorit untuk
mengoksidasi atau menghilangkan besi dan mangan relatif sangat mudah karena kaporit berupa
serbuk atau tablet yang mudah larut dalam air.
Cara ini terbukti paling efektif dan ampuh karena sudah terbukti
berdasar riset ,dalam kebutuhan modern seperti ini teknik filter /
penjernih / penyaring air sangatlah efektif dan efisien . Efisien
waktu,biaya dan hasil. Cara inilah yang kami pilih sehingga J-WATER
hadir dalam bisnis pengadaan alat-alat pengolahan air bersih dan air
minum. Banyak sekali merk filter air /penjernih air/penyaring air di
Indonesia semua tergantung kualitas ,harga dan after sales service. J-WATER
filter air menggunakan media active carbon purex berfungsi menetralisir
kadar besi dan zat mangan tinggi dalam air. Sistem penyerapan sampai
100%. Media active carbon PUREX ini lebih setingkat diatas dibanding
media dipasaran seperti karbon aktif batu bara, manganese greensand
,zeolite,silika,pasir aktif, calgon,maupun alkali. Media active carbon
purex ini masih diproduksi oleh jepang dan terbukti 3x lipat lebih
tahan. Harga menjamin kualitas. Yang pasti harga media active carbon
purex ini lebih mahal dibanding jenis media lainya. Jika anda tertarik
menggunakan media filter air berkualitas ini bisa hubungi call center
kami. Media active carbon purex dijual per 25 kg dan 35 kg. Disesuaikan
dengan ukuran tabung filter air. anda juga dapat menemukannya di BUKA LAPAK.com atau ditempat lain seperti FILTER MANGANESE.
6. Menghilangkan Besi dan Mangan dengan Bakteri Besi
6. Menghilangkan Besi dan Mangan dengan Bakteri Besi
Pada saringan pasir lambat, pada saat operasi dengan kecepatan 10-30 meter/hari, setelah
operasi berjalan 7-10 hari, maka pada permukaan atau dalam media filternya akan tumbuh dan
berkembang biak bakteri besi yang dapat mengoksidasi besi atau mangan yang ada dalam air.
Bakteri besi mendapatkan energi aktivasi yang dihasilkan oleh reaksi oksida besi ataupun
oksida mangan, untuk proses perkembangbiakannya. Dengan didapatkannya energi tersebut maka
jumlah sel bakteri juga akan bertambah. Dengan bertambahnya jumlah sel bakteri besi
tersebut, maka kemampuan mengoksidasi-nyapun menjadi bertambah pula. Sedangkan besi yang
telah teroksidasi akan tersaring/tertinggal dalam filter. Yang termasuk dalam grup Bakteri
besi yang banyak dijumpai yaitu: Crenothrix yang dapat menghilangkan besi maupun Mangan.
Sumber : http://www.jwaterfilter.com & kelair.bppt.go.id
0 komentar:
Post a Comment