Saturday, December 8, 2018

Posted by muhammad haswadrianto | File under :


Di abad 21 ini, persaingan kerja menjadi salah satu topik utama nan penting untuk diperbincangkan bagi masa depan anak-anak para orang tua. Dalam kerasnya kehidupan dunia, kita tak boleh hanya  mengandalkan kemampuan fisik, namun sangat perlu juga menentukan sikap terhadap pemikiran akan fokus bidang yang akan diambil oleh pada penerus kalian. Karena sangat tidak mungkin satu orang dapat dengan fokus menggeluti semua bidang dalam satu kepala. Meskipun ada beberapa diantara milyaran manusia yang mampu melakukannya, namun hal itu sangat jarang.

Saat kalian telah lulus SMA, dan akan melanjutkan keperguruan tinggi maka ada begitu banyak pilih fakultas dan jurusan yang bisa menentukan fokus masa depan kalian. Salah satunya Fakultas Farmasi.

Farmasi merupakan salah satu bidang professional dalam raung lingkup kesehatan dan perindustrian. Profesi farmasi memiliki tanggung jawab dalam memastikan keamanan serta efektivitas segala tentang obat, mulai dari bahan baku hingga obat jadi yang digunakan.

Bagi pada lulusan SMA atau yang sedang dalam studi di fakutals Farmasi, Berikut adalah peluang dan prospek kerja dari seorang farmasis:

1. Industri Farmasi
Dalam sebuah industri farmasi, posisi seorang farmasis atau apoteker lebih dominan berada pada bagian managemen dan eksekutif. Artinya seorang farmasis lebih cenderung ditempatkan pada area yang berhubungan dengan industry plaining, pemeriksaan, pengembangan, pemastian dan managen.

Dalam satu industri ada begitu banyak bagian/devisi/departemen dan setiap departemen kebanyakan memiliki farmasis sebagai pemegang kendalinya seperti halnya pada bagian RND (Research and Development) dimana seorang farmasis bertugas  menentukan formula, tehnik pembuatan dan menetukan spesifikasi bahan bahan baku yang akan digunakan. Serta pengembangan produk yang telah jadi menjadi lebih baik. 

Selain RND, ada juga QC (Quality Control), QA (Quality Assurance), Produksi, Warehouse, dan lainnya. Secara umum Pekerja farmasi industri menerima gaji per tahun mulai dari Rp.47.487.000,00 sampai dengan Rp.86.071.000,00.

2. Pelayanan Kesehatan
Dalam prospek ini, seorang farmasis dapat memilih tempat kerjanya seperti di Rumah sakit, puskesmas atau berbisnis di Apotek.

Dalam rumah sakit, seorang farmasis dapat menjadi kepala instalasi farmasi, apoteker penanggung jawab baik di ruang perawatan, maupun di apotek poli rumah sakit serta di laboratorium klinik. Sedangkan untuk bisnis apotek sendiri, seorang farmasis dapat menjadi seorang Manager atau manager farmasi (PHM), apoteker penanggung jawab apotek, dan asisten apoteker 

3. Seorang Peneliti
Farmasis yang dikenal akrab dengan laboratorium tentu saja juga bisa menjadi seorang pneneliti. Penemuan obat-obat baru juga berasal dari peneliti yang seorang farmasis. mengingat banyak obat di jaman ini yang muali tak bekerja dengan baik lagi, ntah karena efektivitas nya berkurang atau karena semakin kuatnya penyakit sehingga obat lama yang mampu mengatasinya. oleh sebab itu peneliti sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut dengan jalan menemukan jenis, bentuk, hal baru dalam pengobatan.

Farmasis dapat melakukan berbagai macam penelitian terhadap potensi tanaman obat yang masih melimpah di Indonesia. Penelitian ini sangat mendesak karena memang kondisi biodiversitas di Indonesia kian berkurang seiring dengan kerusakan alam dan hutan yang kian merajalela.

4. Lembaga Pemerintahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan (KEMENKES) menjadi salah satu lembaga resmi pemerintah yang dapat dikerumuni oleh farmasis

Apoteker yang bekerja di badan regulasi contohnya di Badan POM bertugas dalam melakukan suatu bentuk perumusan peraturan dan melakukan fungsi pengawasan terhadap obat, baik itu obat tradisional, kosmetik, hingga bahan makanan yang banyak beredar di masyarakat demi kepentingan dan kesehatan konsumen.

Ada juga prospek kerja di lembaga lain yang masih tetap berada di bawah naungan dari pemerintah, seperti di Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS)

Selain itu ada juga lembaga pemerintah yang menantikan lulusan farmasis seperti Badan Tenaga Nuklir Nasional, Badan Pengawasan Tenaga Nuklir, Badan Narkotika Nasional dan lainnya.

5. Bidang Pendidikan
Seorang farmasis yang telah menyelesaikan S1 dan profesi Apotekernya, dapat melanjutkan studi S2 dan S3 nya guna menjadi tenaga pendidik di Indonesia. Contohnya bisa di Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sebagai dosen dalam bidang farmasi.

Tak hanya di fakultas farmasi, seorang dosen farmasis dapat juga mengajar di fakultas kedokteran, biologi, kehutanan, keperawatan, psikologi, fisioterapi, managemen keuangan dan lainnya.

Yang lebih hebatnya lagi, dosen tak hanya akan mengajar di dalam negeri, tapi juga dapat menjadi tenaga pendidik di luar negeri. Dan farmasi menjadi salah satu yang dibutuhkan di era glogal ini.

6. Pedagang Besar Farmasi
PBF menjadi penghubung antara industri dan apotek atau rumah sakit. Menjadi salah satu unsur penting dalam pendistribusian obat, PBF sangat menbutuhkan yang namanya farmasis/apoteker. Seorang apoteker penanggung jawab akan menjadi penyalur sekaligus pengawas terhadap distribusi obat ke apotek dan rumah sakit.

7. Per-bank-kan/ Keuangan
Farmasis tak hanya mengerti tentang fisika, kimia dan obat. Namun farmasis memiliki kemampuan ketelitian yang tak diragukan lagi, hal tersebut sangat dicari oleh pihak per-bank-kan. Khusus nya di Indonesia. 

Farmasi itu Cerdas, Kreaatif dan Inovatif.
 karena kami adalah karya yang tak hanya mekar di dalam Cawan

0 komentar:

Powered by Blogger.