Di abad 21 ini, persaingan kerja menjadi salah satu topik utama nan penting untuk diperbincangkan bagi masa depan anak-anak para orang tua. Dalam kerasnya kehidupan dunia, kita tak boleh hanya mengandalkan kemampuan fisik, namun sangat perlu juga menentukan sikap terhadap pemikiran akan fokus bidang yang akan diambil oleh pada penerus kalian. Karena sangat tidak mungkin satu orang dapat dengan fokus menggeluti semua bidang dalam satu kepala. Meskipun ada beberapa diantara milyaran manusia yang mampu melakukannya, namun hal itu sangat jarang.
Saat kalian telah lulus SMA, dan akan
melanjutkan keperguruan tinggi maka ada begitu banyak pilih fakultas dan jurusan
yang bisa menentukan fokus masa depan kalian. Salah satunya Fakultas Farmasi.
Farmasi merupakan salah satu bidang professional
dalam raung lingkup kesehatan dan perindustrian. Profesi farmasi memiliki
tanggung jawab dalam memastikan keamanan serta efektivitas segala tentang obat,
mulai dari bahan baku hingga obat jadi yang digunakan.
Bagi pada lulusan SMA atau yang sedang dalam studi di fakutals Farmasi, Berikut adalah peluang dan prospek
kerja dari seorang farmasis:
1. Industri Farmasi
Dalam sebuah industri farmasi, posisi
seorang farmasis atau apoteker lebih dominan berada pada bagian managemen dan
eksekutif. Artinya seorang farmasis lebih cenderung ditempatkan pada area yang
berhubungan dengan industry plaining, pemeriksaan, pengembangan, pemastian dan
managen.
Dalam satu industri ada begitu banyak
bagian/devisi/departemen dan setiap departemen kebanyakan memiliki farmasis
sebagai pemegang kendalinya seperti halnya pada bagian RND (Research and Development) dimana seorang farmasis bertugas menentukan formula, tehnik pembuatan dan
menetukan spesifikasi bahan bahan baku yang akan digunakan. Serta pengembangan
produk yang telah jadi menjadi lebih baik.
Selain RND, ada juga QC (Quality
Control), QA (Quality Assurance), Produksi, Warehouse, dan lainnya. Secara umum
Pekerja farmasi industri menerima gaji per tahun mulai dari Rp.47.487.000,00
sampai dengan Rp.86.071.000,00.
2. Pelayanan Kesehatan
Dalam prospek ini, seorang farmasis dapat
memilih tempat kerjanya seperti di Rumah sakit, puskesmas atau berbisnis di
Apotek.
Dalam rumah sakit, seorang farmasis
dapat menjadi kepala instalasi farmasi, apoteker penanggung jawab baik di ruang
perawatan, maupun di apotek poli rumah sakit serta di laboratorium klinik. Sedangkan
untuk bisnis apotek sendiri, seorang farmasis dapat menjadi seorang Manager
atau manager farmasi (PHM), apoteker penanggung jawab apotek, dan asisten
apoteker
3. Seorang Peneliti
Farmasis
yang dikenal akrab dengan laboratorium tentu saja juga bisa menjadi
seorang
pneneliti. Penemuan obat-obat baru juga berasal dari peneliti yang
seorang
farmasis. mengingat banyak obat di jaman ini yang muali tak bekerja
dengan baik lagi, ntah karena efektivitas nya berkurang atau karena
semakin kuatnya penyakit sehingga obat lama yang mampu mengatasinya.
oleh sebab itu peneliti sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut
dengan jalan menemukan jenis, bentuk, hal baru dalam pengobatan.
Farmasis
dapat melakukan berbagai macam penelitian terhadap potensi tanaman obat yang
masih melimpah di Indonesia. Penelitian ini sangat mendesak karena memang
kondisi biodiversitas di Indonesia kian berkurang seiring dengan kerusakan alam
dan hutan yang kian merajalela.
4. Lembaga Pemerintahan
Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan (KEMENKES) menjadi
salah satu lembaga resmi pemerintah yang dapat dikerumuni oleh farmasis
Apoteker
yang bekerja di badan regulasi contohnya di Badan POM bertugas dalam melakukan
suatu bentuk perumusan peraturan dan melakukan fungsi pengawasan terhadap obat,
baik itu obat tradisional, kosmetik, hingga bahan makanan yang banyak beredar
di masyarakat demi kepentingan dan kesehatan konsumen.
Ada
juga prospek kerja di lembaga lain yang masih tetap berada di bawah naungan
dari pemerintah, seperti di Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS)
Selain
itu ada juga lembaga pemerintah yang menantikan lulusan farmasis seperti Badan
Tenaga Nuklir Nasional, Badan Pengawasan Tenaga Nuklir, Badan Narkotika
Nasional dan lainnya.
5. Bidang
Pendidikan
Seorang
farmasis yang telah menyelesaikan S1 dan profesi Apotekernya, dapat melanjutkan
studi S2 dan S3 nya guna menjadi tenaga pendidik di Indonesia. Contohnya
bisa di Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sebagai dosen dalam bidang
farmasi.
Tak
hanya di fakultas farmasi, seorang dosen farmasis dapat juga mengajar di
fakultas kedokteran, biologi, kehutanan, keperawatan, psikologi, fisioterapi,
managemen keuangan dan lainnya.
Yang
lebih hebatnya lagi, dosen tak hanya akan mengajar di dalam negeri, tapi juga
dapat menjadi tenaga pendidik di luar negeri. Dan farmasi menjadi salah satu
yang dibutuhkan di era glogal ini.
6. Pedagang
Besar Farmasi
PBF
menjadi penghubung antara industri dan apotek atau rumah sakit. Menjadi salah
satu unsur penting dalam pendistribusian obat, PBF sangat menbutuhkan yang namanya
farmasis/apoteker. Seorang apoteker penanggung jawab akan menjadi penyalur
sekaligus pengawas terhadap distribusi obat ke apotek dan rumah sakit.
7. Per-bank-kan/
Keuangan
Farmasis
tak hanya mengerti tentang fisika, kimia dan obat. Namun farmasis memiliki
kemampuan ketelitian yang tak diragukan lagi, hal tersebut sangat dicari oleh
pihak per-bank-kan. Khusus nya di Indonesia.
Farmasi itu Cerdas, Kreaatif dan Inovatif.
karena kami adalah karya yang tak hanya mekar di dalam Cawan
0 komentar:
Post a Comment