Friday, November 30, 2018

Posted by muhammad haswadrianto | File under :
Banyak mitos yang beredar di lingkungan masyarakat mengenai konsumsi kopi, berikut ulasannya 

Mitos : Kopi adalah obat pengusir kantuk
Fakta : Pendapat semacam ini memang tidak salah tetapi tidak bisa seluruhnya dibenarkan juga. Permasalahannya, jika otak benar-benar sudah lelah minum kopi pun tidak akan banyak membantu. Kopi justru akan membuat jantung deg-degan dan muncul perasaan khawatir karena kondisi tubuh yang sudah sangat capai dan butuh istirahat. Efek kopi untuk menahan kantuk bisa saja terjadi saat tubuh kita dalam keadaan normal atau tidak terlalu letih sekali. Sekalipun begitu, efeknya tidak akan terlalu lama, hanya sekitar dua sampai tiga jam saja.

Mitos : Kopi meningkatkan kemampuan berpikir
Fakta : Meski demikian, anggapan bahwa mengkonsumsi kopi terusmenerus dapat meningkatkan kemampuan berpikir seseorang tidaklan sepenuhnya benar. Terlalu banyak minum kopi justru bisa menekan daya ingat seseorang karena bisa membuat orang tetap terjaga sehingga otak akan terasa sangat lelah. Konsumsi yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang cukup lama justru akan menghasilkan efek beracun, yaitu muntah, demam, kedinginan, dan mengalami kebingungan mental.

Mitos : Kopi tidak masalah diminum saat malam hari
Fakta : Efek kafein biasanya dimulai dalam waktu 30 menit setelah dikonsumsi hingga bertahan selama 14 jam. Untuk mencegah kafein mengganggu tidur, hindari mengonsumsi kafein terlalu dekat dengan waktu tidur. Lebih baik diminum pagi hari karena bisa mempercepat metabolisme tubuh untuk melakukan aktivitas, karena merupakan stimulan atau pembangkit stamina, sehingga bisa menambah semangat kerja bagi tidak bersemangat.

Mitos : Kopi menyebabkan insomnia
Fakta : Itupun tergantung seberapa banyak jumlah kafein yang dikonsumsi. Tubuh manusia menyerap kafein dengan cepat, tetapi juga proses metabolisme dalam tubuh berlangsung cepat. Proses pengolahan kafein melibatkan hati. Rata-rata, dibutuhkan 4-5 jam untuk menguras kafein yang dikonsumsi dari tubuh. Setelah lima jam, 75 persen kafein itu dihilangkan. Kecuali jika sangat sensitif, jika di pagi hari menenggak secangkir atau dua cangkir kopi, mungkin bisa memengaruhi tidur. Tapi jika Anda mengonsumsi latte atau espresso setelah makan malam, Anda mungkin akan mengalami masalah susah tidur. Akan lebih baik, jika kafein dikonsumsi 6 jam sebelum tidur. Namun, sensitivitas masing-masing orang akan berbeda, tergantung pula pada metabolisme tubuh dan jumlah kafein yang Anda konsumsi secara teratur.

Mitos : Kopi meningkatkan risiko penyakit jantung
Fakta : Jika Anda, seorang wanita berumur, diskusikan dengan dokter apakah Anda harus membatasi asupan kafein sehari-hari Anda menjadi 300 miligram atau kurang dari jumlah tersebut untuk mencegah efek buruk. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Harvard, konsumsi kafein juga dikatakan tidak meningkatkan risiko penyakit jantung dan tidak meningkatkan kadar kolesterol atau menyebabkan denyut jantung tidak teratur. Namun, denyut jantung dan tekanan darah umumnya meningkat pada mereka yang sensitif terhadap kafein, tetapi kenaikan itu minimal dan komparatif untuk aktivitas normal seperti naik tangga. Jika Anda memiliki masalah tekanan darah tinggi, bicarakan dengan dokter tentang jumlah asupan kafein yang bisa dikonsumsi, karena beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap dampaknya.

Mitos : Kopi meningkatkan risiko kanker
Fakta : Seperti dilansir The New York Times, para ilmuwan yang melakukan kajian internasional pada 66 studi juga menemukan, minum kopi meski hanya sedikit bisa berefek pada risiko gangguan pankreas atau kanker ginjal. Mereka yang mengonsumsi kopi berlebihan juga berisiko kanker hati. Lalu, studi pada 59 ribu wanita di Swedia, negara dengan tingkat konsumsi kopi tertinggi per kapita di dunia, tidak menemukan hubungan antara konsumsi kafein dan kanker payudara.

Mitos : Wanita hamil dan wanita yang berencana hamil harus menghindari kopi
Fakta : Sebuah penelitian yang dilakukan di State University New York dan studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal Epidemiology melihat efek dari minuman yang mengandung kafein pada faktor-faktor reproduksi. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi kafein sebenarnya aman bagi wanita hamil atau yang berencana hamil sejauh jumlahnya tidak berlebihan. Selain itu, diketahui kurangnya korelasi antara konsumsi kafein dan aborsi spontan atau pertumbuhan janin yang abnormal. Namun, mereka wanita yang tengah hamil dan merencanakan kehamilan tetap harus membatasi jumlah asupan kafein. Akan lebih baik jika konsumsi kafein harian kurang dari 200 miligram per hari.

Mitos : Kopi membuat sakit kepala
Fakta : Kopi malah dapat meringankan sakit kepala karena merilekskan otot-otot dan pembuluh darah.

Mitos : Kopi membuat jantung berdebar
Fakta : Denyut jantung meningkat biasanya pada mereka yang sensitif terhadap kafein dan yang memiliki masalah darah tinggi, sehingga lebih baik konsultasi dengan dokter untuk tahu jumlah maksimal konsumsi harian.

Mitos : Kopi buruk untuk wanita
Fakta : Ada keuntungan tersendiri bagi wanita yang ditemukan lebih berguna daripada pria yaitu bisa menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan.

Mitos : Kopi tidak cocok untuk diet
Fakta : Kopi mampu bertindak sebagai penekan nafsu makan sementara sampai 35% dan membuat semangat berolahraga. Namun, bukan berarti kopi mampu menurunkan berat badan.

Mitos : Kopi dapat memperlancar metabolisme tubuh
Fakta : Kopi bisa membakar lebih banyak walaupun hanya untuk sementara.

Mitos : Kopi tidak masalah ditambah gula
Fakta : Nantinya bukan manfaat kopi yang didapat malah akan menjadi kelebihan gula, kelebihan berat badan sampai diabetes.

0 komentar:

Powered by Blogger.