Banyak mitos yang beredar di lingkungan masyarakat mengenai konsumsi kopi, berikut ulasannya
Mitos : Kopi adalah obat
pengusir kantuk
Fakta : Pendapat semacam ini
memang tidak salah tetapi tidak bisa seluruhnya dibenarkan juga.
Permasalahannya, jika otak benar-benar sudah lelah minum kopi pun tidak akan
banyak membantu. Kopi justru akan membuat jantung deg-degan dan muncul
perasaan khawatir karena kondisi tubuh yang sudah sangat capai dan butuh
istirahat. Efek kopi untuk menahan kantuk bisa saja terjadi saat tubuh kita
dalam keadaan normal atau tidak terlalu letih sekali. Sekalipun begitu, efeknya
tidak akan terlalu lama, hanya sekitar dua sampai tiga jam saja.
Mitos : Kopi meningkatkan
kemampuan berpikir
Fakta : Meski demikian, anggapan bahwa
mengkonsumsi kopi terusmenerus dapat meningkatkan kemampuan berpikir seseorang
tidaklan sepenuhnya benar. Terlalu banyak minum kopi justru bisa menekan daya
ingat seseorang karena bisa membuat orang tetap terjaga sehingga otak akan
terasa sangat lelah. Konsumsi yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang cukup
lama justru akan menghasilkan efek beracun, yaitu muntah, demam, kedinginan,
dan mengalami kebingungan mental.
Mitos : Kopi tidak masalah
diminum saat malam hari
Fakta : Efek kafein biasanya
dimulai dalam waktu 30 menit setelah dikonsumsi hingga bertahan selama 14 jam.
Untuk mencegah kafein mengganggu tidur, hindari mengonsumsi kafein terlalu
dekat dengan waktu tidur. Lebih baik diminum pagi hari karena bisa mempercepat
metabolisme tubuh untuk melakukan aktivitas, karena merupakan stimulan atau
pembangkit stamina, sehingga bisa menambah semangat kerja bagi tidak
bersemangat.
Mitos : Kopi menyebabkan
insomnia
Fakta : Itupun tergantung
seberapa banyak jumlah kafein yang dikonsumsi. Tubuh manusia menyerap kafein
dengan cepat, tetapi juga proses metabolisme dalam tubuh berlangsung cepat.
Proses pengolahan kafein melibatkan hati. Rata-rata, dibutuhkan 4-5 jam untuk
menguras kafein yang dikonsumsi dari tubuh. Setelah lima jam, 75 persen kafein
itu dihilangkan. Kecuali jika sangat sensitif, jika di pagi hari menenggak
secangkir atau dua cangkir kopi, mungkin bisa memengaruhi tidur. Tapi jika Anda
mengonsumsi latte atau espresso setelah makan malam, Anda mungkin
akan mengalami masalah susah tidur. Akan lebih baik, jika kafein dikonsumsi 6
jam sebelum tidur. Namun, sensitivitas masing-masing orang akan berbeda,
tergantung pula pada metabolisme tubuh dan jumlah kafein yang Anda konsumsi
secara teratur.
Mitos : Kopi meningkatkan
risiko penyakit jantung
Fakta : Jika Anda, seorang
wanita berumur, diskusikan dengan dokter apakah Anda harus membatasi asupan
kafein sehari-hari Anda menjadi 300 miligram atau kurang dari jumlah tersebut
untuk mencegah efek buruk. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Harvard,
konsumsi kafein juga dikatakan tidak meningkatkan risiko penyakit jantung dan
tidak meningkatkan kadar kolesterol atau menyebabkan denyut jantung tidak
teratur. Namun, denyut jantung dan tekanan darah umumnya meningkat pada mereka
yang sensitif terhadap kafein, tetapi kenaikan itu minimal dan komparatif untuk
aktivitas normal seperti naik tangga. Jika Anda memiliki masalah tekanan darah
tinggi, bicarakan dengan dokter tentang jumlah asupan kafein yang bisa
dikonsumsi, karena beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap dampaknya.
Mitos : Kopi meningkatkan
risiko kanker
Fakta : Seperti dilansir The
New York Times, para ilmuwan yang melakukan kajian internasional pada 66
studi juga menemukan, minum kopi meski hanya sedikit bisa berefek pada risiko
gangguan pankreas atau kanker ginjal. Mereka yang mengonsumsi kopi berlebihan
juga berisiko kanker hati. Lalu, studi pada 59 ribu wanita di Swedia, negara
dengan tingkat konsumsi kopi tertinggi per kapita di dunia, tidak menemukan
hubungan antara konsumsi kafein dan kanker payudara.
Mitos : Wanita hamil dan
wanita yang berencana hamil harus menghindari kopi
Fakta : Sebuah penelitian
yang dilakukan di State University New York dan studi lain yang dipublikasikan
dalam jurnal Epidemiology melihat efek dari minuman yang mengandung kafein pada
faktor-faktor reproduksi. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi kafein sebenarnya
aman bagi wanita hamil atau yang berencana hamil sejauh jumlahnya tidak
berlebihan. Selain itu, diketahui kurangnya korelasi antara konsumsi kafein dan
aborsi spontan atau pertumbuhan janin yang abnormal. Namun, mereka wanita yang
tengah hamil dan merencanakan kehamilan tetap harus membatasi jumlah asupan
kafein. Akan lebih baik jika konsumsi kafein harian kurang dari 200 miligram
per hari.
Mitos : Kopi membuat sakit kepala
Fakta : Kopi malah dapat
meringankan sakit kepala karena merilekskan otot-otot dan pembuluh darah.
Mitos : Kopi membuat jantung berdebar
Fakta : Denyut jantung
meningkat biasanya pada mereka yang sensitif terhadap kafein dan yang memiliki
masalah darah tinggi, sehingga lebih baik konsultasi dengan dokter untuk tahu
jumlah maksimal konsumsi harian.
Mitos : Kopi buruk untuk wanita
Fakta : Ada keuntungan
tersendiri bagi wanita yang ditemukan lebih berguna daripada pria yaitu bisa
menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan.
Mitos : Kopi tidak cocok untuk diet
Fakta : Kopi mampu bertindak
sebagai penekan nafsu makan sementara sampai 35% dan membuat semangat
berolahraga. Namun, bukan berarti kopi mampu menurunkan berat badan.
Mitos : Kopi dapat memperlancar
metabolisme tubuh
Fakta : Kopi bisa membakar
lebih banyak walaupun hanya untuk sementara.
Mitos : Kopi tidak masalah ditambah
gula
Fakta : Nantinya bukan
manfaat kopi yang didapat malah akan menjadi kelebihan gula, kelebihan berat
badan sampai diabetes.
0 komentar:
Post a Comment