1.
Sistem
HVAC
Sistem
HVAC (Heating, Ventilation And Air
Conditioning) adalah suatu rangkaian pengatur kondisi udara yang di gunakan
dalam bangunan industri. HVAC dilengkapi dengan kemampuan pengontrolan suhu (panas
dan dingin) dan siklus udara yang diperlukan setiap ruangan dalam suatu
industri. Pengontrolan ini berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan kerja para
karyawan serta mempengaruhi secara keseluruhan kualitas dari produk yang di
hasilkan.
Kualitas
suatu produk menjadi kunci utama dalam meningkatkan kepercayaan dan keuntungan
dari suatu produk farmasi. Untuk menjaga agar kualitas tetap terjaga, maka
salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pengontrolan udara dalam
ruangan industri. AHU (Air Handling Unit)
bekerja dengan mengatur sirkulasi udara dalam ruangan. Tujuan penggunaan alat
ini adalah untuk menciptakan ruangan yang nyaman sebagai tempat kerja dan
menghindari terjadinya kontaminasi silang antara produk dalam satu industri
atau dari cemaran lainnya.
Setiap ruangan mempunyai
aturan tersendiri terhadap udara yang masuk. Adapun parameter yang harus
diperhatikan yaitu temperature (suhu),
relative humidity (kelembaban), deferential pressure, jumlah partikel,
mikroba, air change, dan air flow.
1. Temperatur
(suhu) berfungsi sebagai penyeimbang kondisi pada kenyamanan dan stabilitas
suatu obat yang memiliki sifat termolabil. Rangkaian alat ini berupa chiller,
air conditioner dan heater.
2. Relative
humidity (kelembaban) berfunsi sebagai pengontrol kenyamanan dan stabilitas
obat atau bahan obat. Alat yang berperan adalah dehumidifier.
3. Deferential
pressure berfungsi sebagai blockade dalam mencegah terjadinya kontaminasi
produk dengan partikel udara dengan cara mengurangi atau membatasi jumlah
partikel udara yang masuk ke ruangan. Rangkaian alat yang berperan adalah
dumper dan blower.
4. Jumlah
partikel adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas suatu obat, oleh
karena itu jumlah partikel harus di sesuaikan agar tidak menimbulkan dampak
serius pada kualitas ptoduk. Alat yang berperan dalam hal ini adalah filter
5. Mikroorganisme
juga menjadi alasan utama suatu kualitas produk menurun. Tingginya cemaran akan
mempengaruhi stabilitas obat sehingga dapat menyebkan kerusakan. Alat yang
berperan dalam hal ini adalah HEPA filter.
6. Air
chage berfungsi untuk menjaga kebersihan denan filtrasi udara. Alat yang
berperan adalah blower
7. Air
flow dan kecepatan aliran udara digukan sebagai tujuan untuk mencegah adanya
kontaminasi silang. Kontaminasi yang dapat berasal dari setap ruangan atau yang
berasal dari personal (karyawan). Alat yang berperan adalah Valve Dumper yang
menuju ke dumper. Air flow terdidi dari dua system yatu clean corridor dan vile
corridor.
Dalam aturan pemerintah
tentang tata udara dalam industri farmasi harus memenuhi kriteria standar yang
menjadi ketentuan.
Untuk mencapai spesifikasi
yang dipersyaratkan, maka dalam system HVAC terdapat beberapa komponen yang
memiliki peran masing-masing dalam upaya pengontrolan, diatanya adalah:
1. Blower
adalah bagaian AHU yang berfungsi sebagai penggerak udara disepanjang system
distribusi udara.
2. Filter
(penyaring udara) adalah komponen yang bertuas dalam menyaring partikel dan
mikro organisme yang dapat mengkontaminasi udara yang masuk ke ruang produksi.
Filter terdiri dari 3 komponen yaotu pre filter (efisiensi 35%), medium filter
(efisiensi 95%) dan HEPA filter (efisiensi 99,997%).
3. Ducting
(saluran udara) adalah bagian AHU yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya
udara kesetiap bagian ruangan.
4. Dust
collector adalah alat penghisap atau pengumpul debu yang masuk bersama udara.
Setiap ruangan tertentu dilengkapi dengan dust collector dan pengukur debu.
5. Dumper
adalah bagian AHU yang berfungsi mengatur jumlah (debit) udara yang di pidahkan
masuk ke ruangan.
Tabel 1. Spesifikasi
Sistem Tata Udara setiap Kelas
Kelas
|
Suhu (0C)
|
Kelembaban (%)
|
Jumlah partikel (partikel/Ft3)
0,5 mcm
|
Mikroba (cfu)
|
Pertukaran udara/jam
|
Keterangan
|
A (LAF)
|
16-25
|
45-55
|
< 3.520
|
< 1
|
0,36-0,54 m/det
|
Pengolahan dan pengisian sediaan aseptis
serta sediaan steril
|
B
|
16-25
|
45-55
|
< 352.000
|
5
|
Minimal 20x
|
Lingkungan latar belakang untuk kelas A
|
C
|
16-25
|
45-55
|
< 3.520.000
|
50
|
Minimal 20x
|
Pencucian alat sediaan steril
|
D
|
-
|
45-55
|
NS
|
100
|
Minimal 20x
|
Buffer room
|
E
|
20-27
|
<65
|
100.000
|
100
|
5-20x
|
Pengemasan primer non steril
|
F
|
20-28
|
Out of control
|
In of control
|
-
|
System clean corridor
|
Pengemasan sekunder steril dan non steril
|
2.
Water Trearment
Secara
umum, industry farmasi memiliki 5 jenis air yang berbeda, air tersebut adalah
pure steam, water for injection (WFI), filte water, purified water dan row
water.
a. Pure
steam merupakan uap panas yang digunakan untuk sterilisasi beberapa peralatan,
misalnya jalur WFI, tangki WFI, pipa kompresosr, pipa nitrogen dan beberapa
lainnya. Pure steam merupakan PW dipanaskan dalam evaporator dengan tekanan 2-3
atm atau uap panas (130 – 140°C).
b. Water
for injection (WFI) biasanya digunakan untuk membersihkan ruang steril atau
mencuci alat dalam ruang produksi steril.
c. Purified Water
(PW) atau yang dikenal juga dengan Deionized
Water adalah FW yang telah difiltrasi
dengan filter 5 µm dan 2 µm kemudian
mengalami proses softener (resin) lalu
dilanjutkan dengan penambahan NaHSO3 10% untuk menghilangkan kaporit dan NaOH
10% untuk mengstabilkan pH (7-8), kemudian dilakukan reverse osmosis filter (6 dan 4 membran) dalam dua tahapan dan
dilanjutkan dengan electro deionization dan
ultrafiltration, kemudian ditampung
dalam tangki Purified Water (PW). Air
ini digunakan sebagai bahan untuk mencuci alat non steril (pembilasan), baju
dikelas 3, dan menjadi bahan awal dari WFI.
d. Filter
Water digunakan untuk area kelas F seperti pada kamar mandi, cuci tangan dll.
Filter water adalah Raw water (RW) yang di filtrasi dengan sand filter (50 mcm) dan clorinasi (0,3 ppm).
e. Raw
Water berasal dari dua sumber, yaitu dari PDAM (Sumbersono) dan air sumur
dilingkungan industry.
Air
merupakan sumber terbesar yang digunakan dalam industry, sehingga kualitas air
harus berada dalam kontrol parameter standar. Ada beberapa spesifikasi yang
harus dipenuhi yaitu:
a. Konduktifitas
adalah kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Air yang digunakan harus
memiliki konduktifitas yang rendah yaitu < 1,33 μS/cm. hal ini berkaitan
dengan keamanan dan kualitas produk yang dihasilkan.
b. Total
Organik karbon (TOK) adalah jumlah karbon yang terkandung dalam air. TOK
digunakan sebagai salah satu indikator kualitas air. Kadar capaian adalah 254
pmm.
c. Temperature
sangat mempengaruhi kualitas produk yang digunakan. Setiap air memiliki
arameter yang berbeda-beda.
3. Pengelolaan Air di Industri Farmasi:
Raw
water yang digunakan berasal dari dua sumber, yaitu PDAM dan sumur. Kedua air
tersebut ditampung dalam dua tanki yang berbeda (tanki RW I dan tanki RW II),
Proses awal sebelum masuk ke dalam tangki RW, air diberi klorin (Sodium hypoclorite / NaOCl) 0,3-0,5 ppm (10-12%). Penambahan klorin adalah
sebagai desinfektan yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme. Setelah diklorinasi,
air dialirkan masuk kedalam sand filter yang berfungsi untuk menyaring partikel
asing kemudian diklorinasi dengan kadar 0,3-0,5 ppm selanjutnya diperoleh Filter Water (FW) yang ditampung dalam
tanki FW. FW akan dialirkan menujusetiap ruang penampungan air di setiap
ruangan melalui pipa-pipa dan akan diolah kembali menjadi Purifed Water (PW), Water for
Injection (WFI) dan Pure Steam
(PFS). Alur pengolahan air dapat dilihat pada gambar 1 dan 2.
0 komentar:
Post a Comment