Monday, February 11, 2019

Posted by muhammad haswadrianto | File under :

Apa Sih Swamedikasi itu?
Swamedikasi (self-medication) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan. Self-medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri. Pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern, herbal, maupun obat tradisional yang seseorang lakukan untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya.

Berapa seringkah orang melakukan swamedikasi?
Penelitian Riset Dasar Kesehatan Nasional Tahun 2013, sejumlah 103.860 atau 35,2% dari 294.959 rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi. Dari 35,2 % rumah tangga yang menyimpan obat, proporsi 35,7% menyimpan obat keras dan 27,8% menyimpan antibiotik. Dari jumlah tersebut, 81,9% menyimpan obat keras dan 86,1% menyimpan antibiotik yang diperoleh tanpa resep. Data ini jelas menunjukkan bahwa sebagian perilaku swamedikasi di Indonesia masih berjalan tidak rasional.

Apakah boleh ber-swaamedikasi semaunya kita? 
Untuk melakukan swamedikasi secara aman, rasional, efektif dan terjangkau, masyarakat perlu menambah bekal pengetahuan dan melatih keterampilan dalam praktik swamedikasi. Masyarakat mutlak memerlukan informasi yang jelas dan terpercaya agar penentuan kebutuhan jenis atau jumlah obat dapat diambil berdasarkan alasan yang rasional. Ada beberapa pengetahuan minimal yang sebaiknya dipahami masyarakat karena merupakan hal penting dalam swamedikasi, pengetahuan tersebut antara lain tentang mengenali gejala penyakit, memilih produk sesuai dengan indikasi dari penyakit, mengikuti petunjuk yang tertera pada etiket brosur, memantau hasil terapi dan kemungkinan efek samping yang ada.

Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan. Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan penggunaannya. Dalam hal ini Apoteker dituntut untuk dapat memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyalahgunaan obat (drug abuse) dan penggunasalahan obat (drug misuse).


Kemana kita bertanya agar Swamedikasi Aman? 
Disinilah peran Farmasis atau Apoteker untuk membimbing dan memilihkan obat  yang tepat. Pasien dapat meminta informasi kepada apoteker agar pemilihan obat  lebih tepat. Selain apoteker, tenaga farmasi lain seperti asisten apoteker  mempunyai peran penting dalam menyampaikan informasi obat kepada  masyarakat. Seperti penyampaian informasi tentang Penggunaan obat secara tepat,  aman dan rasional. Atas permintaan masyarakat Informasi yang diberikan harus  benar, jelas dan mudah dimengerti serta cara penyampaiannya disesuaikan dengan  kebutuhan, selektif, etika, bijaksana dan hati-hati. Informasi yang diberikan  kepada pasien sekurang kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara  penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, makanan/ minuman/ aktifitas yang  hendaknya dihindari selama terapi dan informasi lain yang diperlukan.

Apa sih Penyebab Seseorang Ber-Swamedikasi?
Beberapa faktor penyebab dilakukannya swamedikasi adalah seperti faktor sosial ekonomi, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, gaya hidup, faktor kesehatan lingkungan dan kepercayaan diri serta pengetahuan yang dianggap cukup untuk melakukan swamedikasi. Salah satu faktor yang paling di pilih menjadi alasan dilakukannya swamedikasi adalah faktor informasi obat yang meliputi adanya brosur obat, pengaruh iklan dan pemahaman tentang mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Masyarakat seringkali mendapatkan informasi obat melalui iklan, baik di media cetak maupun media elektronik dan itu merupakan jenis informasi yang paling berkesan, sangat mudah ditangkap, serta sifatnya komersial.

Apa yang menjadi kekawatiran ber-Swamedikasi saat ini?
1. Brosur Obat
Brosur obat adalah selebaran kertas yang berisi informasi obat dan berada pada kemasan obat namun  karena keterbatasan ekonomi  maka masyarakat umumnya hanya  membeli obat secara eceran sehingga tidak dapat membaca keterangan yang tercantum pada kemasan obat. 

Alhasil kondisi ini membuat masyarakat mengetahui indikasi obat dari perkataan tetangga atau media iklan yang beredar pada televisi atau radio dan cara penggunaan obat diperoleh berdasarkan pengalaman. Informasi obat berupa  kandungan bahan aktif obat, dosis dan cara pemberian, efek samping dan interaksi obat tidak diketahui.  Hal ini memicu terjadinya swamedikasi yang tidak tepat.

Pelayanan informasi obat sangatlah diperlukan dan sangat penting untuk di sampaikan kepada masyarakat awam, tentunya pelayanan informasi obat haruslah di sampaikan oleh orang yang telah ahli di bidang tersebut yaitu seorang farmasis, namun melihat fakta yang telah terjadi akibat banyaknya informasi obat yang beredar bukan melalui media yang memberikan informasi lengkap membuat sebagian masyarakan berani dan percaya diri akan informasi yang telah dia dapatkan dan mengkonsumsi suatu obat secara sendiri tanpa arahan yang jelas dari farmasis.

Contoh kasus
Seorang anak meninggal dunia yang disebabkan terdapatnya infeksi lambung yang sangat parah. Dilaporkan bahwa Korban tersebut sering menkonsumsi obat sakit kepala merek terkenal. Karena sakit kepala yang sangat berat dirasakannya, korban biasa meminum 2-4 tablet sekaligus. Ia tidak menyadari, ternyata bukan kebembuhan yang diperoleh namun resiko yang sangat besar. Obat bebas yang aman, mengandung parasetamol dan kofein yang berbahaya jika tidak digunakan sesuai dengan petunjuk yang tepat. (inferkes edisi 3 2015-hal 6).

Informasi lengkap sebenarnya sudah tercantum pada brosur obat. Pemerintah telah mewajibkan pada produsen obat untuk mencantumkan komposisi, indikasi, cara pakai, efek samping, kontra indikasi, dan lain-lain pada kemasan, namun seringkali masyarakat tidak membaca dan mempelajari dengan cermat informasi tersebut, sehingga hanya nama obat dan cara pakainya yang diketahui.

2. Iklan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Farmasi pada tahun 1992 sumber informasi yang banyak digunakan masyarakat dalam swamedikasi adalah iklan terutama iklan obat di televisi yaitu sebesar 24-36%. Televisi juga memberi rekomondasi bagi remaja dalam pemilihan dan penggunaan obat. Iklan televisi merupakan sumber utama (55%) infomasi mengenai obat. Sedangkan 40% mendapat informasi mengenai obat dari teman atau anggota keluarga dan 5% lewat iklan radio, poster/spanduk
Namun disisi lain iklan memiliki time limite untuk menyampaikan promosinya sehingga informasi yang terdapat didalamnya haruslah singkat dan menarik, hal tersebut menjadi salah satu faktor terjadinya kesalahan swamediksi oleh masyarakat akibat jumlah informasi yang dibutuhkan tidak memadai.
Tahun 2017 BPOM menemukan banyak pelanggaran iklan obat dan makanan. Dari 4.095 iklan obat yang dimonitor, sebanyak 390 iklan atau 9,52% tidak memenuhi ketentuan. Iklan obat tradisional sebanyak 3.467 pelanggaran atau 56,46% dan suplemen kesehatan sebanyak 911 pelanggaran atau 34,35%.

Iklan kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan, kata Andarini juga cukup tinggi yaitu 797 pelanggaran atau sebanyak 3,63% dari 21.955 iklan yang diawasi.

sepanjang semester I 2018 terdapat 1.157 produk obat tradisional atau 65% dari 2.088 produk obat tradisional yang tidak memenuhi syarat. Sementara untuk produk suplemen kesehatan, terdapat 517 produk atau 49% dari total 1.054 produk suplemen kesehatan yang tidak memenuhi syarat.
Banyaknya iklan obat di televisi yang tidak sesuai dengan etika periklanan obat dikhawatirkan akan dapat menyebabkan interpretasi yang salah pada masyarakat tentang penggunaan obat dalam tindakan pengobatan sendiri.
Contoh Kasus
Salah satu contoh kasalahan penggunaan obat adalah seorang kakek meninggal diduga akibat overdosisi obat kuat. Obat seperti ini memang dapat menyebabkan peningkatan aliran darah para bagian alat vital dan terjadinya penutupan katup untuk arus balik darah. Informasi yang tidak cukup tentang penggunaan, bahaya dan dosisnya hampir tidak disampaikan secara langsung dalam iklan-iklan obat.
Kesimpulan
Swamedikasi memang sangat diperlukan untuk menjawab permasalahan dalam penanganan penyakit, mengingat pelayanan kesehatan yang cenderung kurang efektif dan sangat sulit dijangkau, pengetahuan tentang informasi obat yang dengan mudah diperoleh oleh masyarakat tidak dapat menggantikan peran apoteker dalam menyampaikan keamanan penggunaan suatu obat. Sehingga swamedikasi masih perlu memperoleh perhatian yang sangat serius, mengingat kemajuan masyarakat dalam memperoleh informasi obat yang cacat semakin besar. 

Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa obat adalah kumpulan racun yang tertakar dan meningkatkan skill serta kemampuan tenaga medis terutama apoteker dalam menunaikan tugasnya yaitu memastikan obat yang diminum pasien dapat bekerja efektif dan aman adalah cara terbaik yang dapat kita lakukan demi mewujudkan Indonesia yang Sehat.


Merasa bahwa dirinya telah mempunyai informasi obat yang cukup membuat masyarakat awam “tersesat” dalam informasi yang cacat.



Posted by muhammad haswadrianto | File under :

Genangan Hujan

Datang dan pergi sesuka hatinya.
Berhenti dan terjatuh dimanapun kehendak diri.
Suaranya nyaring membentur merah mekarnya purnama.
Tergenang dalam kepasraan hidup atau mati.

Air adalah anomalia nyata milik Tuhan.
Karena hujan tak pernah sedikitpun menghianati bumi.
Hingga terjadilah pertemuan yang dramatis dalam genangan hujan.
Ada, namun tak berarti.

Merangkai janji dalam kebahagiaan adalah palsu.
Mengambil keputusan dalam kemarahan adalah bodoh.
Aku tak berhenti mengasihimu dan kau pun tak berhenti membunuhku.
untuk seorang yang terlalu lama, inilah ganjaran yang paling indah.

Aku minta maaf sepenuh hati.
Kelabilan ini membuatmu akhirnya terlibat dalam kebodohanku.
Aku seorang pengemis yang hanya punya harga diri.
Enggan meminta-minta, lalu mati dalam keangkuhanku.

                                                                             
                                                                                  karya: Swadrod

Wednesday, February 6, 2019

Posted by muhammad haswadrianto | File under : ,
saya adalah salah satu dari perjalannya yang hidup berdampingan dengan penyakit maag kronis. selama menjalani proses pemulihan, saya diberikan beberapa ramuan yang menurut saya sangat membantu. ramuan tersebut adalah madu, kura dan kunyit telu. dan alhamdulillah hal ini bekerja dengan baik.

penasaran bagaimana bahan-bahan diatas dapat membantu pemulihan penyakit maag kronis?



MADU
Madu merupakan sumber pengobatan yang juga sangat sering digunakan. Selain rasanya yang manis, madu juga dipercaya memiliki banyak sekali manfaat kesehatan. Dalam Al-Quran juga menjelaskan bahwa madu dapat digunakan sebagai penyembuh bagi manusia “... dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya apa yang ada demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkannya.” (Q.S. An-Nahl ayat 68-69).
Apa yang dijanjikan, diterangkan dan di-Firman-kan Allah dalam Al-Quran tidaklah pernah terlepas dari penjelasan ilmiah. 

Sebuah penelitian pada tahun 2016 menemukan bahwa madu memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri H. Pylori yang menjadi penyebab terjadinya masalah lambung seperti ulkus peptikum/luka lambung. Hal tersebut menunjukkan bahwa madu dapat digunakan untuk mengatasi penyakit lambung yang disebabkan bakteri patogen (Klik Sumber)

Dalam penelitian yang lain dikatakan bahwa madu memiliki sifat antioksidan, anti inflamasi dan antibakteri yang dapat digunakan sebagai bahan penyembuh luka dengan meningkatkan proses penyembuhan luka secara cepat dan lebih baik. Hal inilah yang mungkin menjadi jawaban akan manfaat madu dalam mengatasi penyakit lambung terutama luka/tukak lambung. (Klik Sumber)
KUNYIT DAN TELUR AYAM KAMPUNG
Kunyit telah digunakan sebagai bahan pengobatan dari ribuat tahun yang lalu. Kunyit sering digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit terutama masalah pencernaan. Kunyit dipercaya dapat mengatasi masalah lambung/maag atau asam lambung dengan memanfaatkan sifat antioksidan dan antiradangnya.

Kunyit kaya akan kandungan anti-inflamasi dan anti-oksidan dengan bahan teraktif dalam kunyit disebut curcumin. Selain sebagai antioksidan dan antiinflmasi, curcumin juga dapat digunakan sebagai anti virus, anti bakteri dan anti kanker.

Secara lengkap, belum ada penelitian yang berfokus membahas mekanisme kunyit atau manfaat kunyit dalam mengatasi masalah lambung. Namun dari sinkronisasi antara penyebab penyakit dan sistem kerja dari kunyit mungkin dapat dijadilan alasan sehingga kunyit digunakan selama bertahun-tahun untuk mengatasi masalah lambung.

Sebuah penelitian mengutarakan bahwa GERD mungkin disebabkan oleh peradangan dan stres oksidatif sehingga dibutuhkan antioksidan dan antiinflamasi untuk mengatasinya dan diketahui kunyit secara aktif memiliki fungsi tersebut.

Yang perlu diperhatikan saat menkonsumsi kunyit adalah tubuh manusia sulit dalam penyerapan curcumin dan kunyit karena keduanya dimetabolisme dengan cepat di hati dan dinding usus. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan penambahan piperine yang umumnya ditemukan dalam lada hitam. 

PERHATIAN UNTUK KUNYIT !!
Kunyit merupakan bahan alami sebagai pengencer darah, sehingga beresiko mengonsumsi kunyit bersama dengan obat pengencer darah lainnya seperti warfarin, aspilet dan sejenisnya. 

Kunyit juga dapat menurunkan gula darah, sehingga perlu perhatian khusus bagi pasien yang sedang mengkonsumsi obat diabetes karena dapat menyebabkan penurunan gula darah secara darstis dan dapat menyebabkan hipoglikemia.

Beberapa orang juga melaporkan adanya perburukan asam lambung setelah mengkonsumsi kunyit. Hal ini munkin terjadi jika diluar batas konsumsi baik jumlah maupun caranya.

Tak terkecuali dengan wanita hamil, sebaiknya juga tidak menkonsumsi kunyit secara berlebihan.
Reaksi alergi juga dapat terjadi, seperti gatal-gatal, denyut jantung cepat, atau sesak nafas. Jika hal itu terjadi maka segera hentikan konsumsi kunyit dan jika bertambah parah maka segera cari pertolongan medis. (Klik Sumber)

KURMA DAN AIR HANGAT KURMA
Layaknya madu, kurma memiliki rasa yang manis dan menyegarkan. Kurma meiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan serat yang tinggi dalam kurma sangat baik untuk pencernaan karena tidak memberatkan kerja dari saluran cerna terutama lambung. Dalam 100 gram kurma mengandung 6,7 gram serat (27% AKG).

Secara empiris buah kurma telah digunakan secara tradisional sebagai pengobatan penyakit seperti gangguan perut dan usus, demam, edema bronkitis dan penyembuhan luka.

Kurma dan sirup kurma merupakan sumber polifenol, antosianin, strol, dan karotenoid yang menyebabkan kurma dapat digunakan sebagai pengobatan inflamasi. Secara in vitro, kurma memiliki aktivitas antibakteri, anti-inflamasi dan anti-angiogenik. Sehingga kurma atau rendaman kurma sangat cocok sebagai terapi pemulihan penyakit maag yang disebabkan bakteri dan luka lambung. (Klik Sumber)

Untuk mengkonsumsi kurma dapat dimakan secara langsung. Namun cara makan kurma yang paling saya sukai adalah dengan cara merendamnya kurma bersih dengan air panas, kemudian air rendaman saya minum dan kurma lembek saya makan sebagai cemilan. Berdasarkan kepercayaan, saya bisa menggunakan buah kurma dengan bilangan ganjil seperti 3, 5 atau 7 dalam satu gelas.

PENGALAMAN KONSUMSI
Secara pribadi, saya sangat tidak menyarankan anda untuk mengkonsumsi pengobatan herbal saat anda benar-benar sedang merasakan sakit (kambuh) pada lambung atau anda sedang dalam proses pengobatan dari dokter. Apalagi mengandalkan obat herbal untuk mengatasi penyakit akut atau sakit yang sedang kambuh. Pengobatan herbal memberikan efek maksimal saat penggunaan dalam jangka yang tidak sebentar, sehingga sangat sulit untuk mengatasi penyakit yang sedang kambuh secara cepat. Hindari penggunaan obat herbal berbarengan dengan obat sintetik, sebab keduanya memiliki potensi besar dalam terjadinya interaksi yang merugikan. Jika hal itu terjadi, bukan hanya kegagalan pengobatan yang ada dapatkan namun juga dapat memperparah penyakit anda. Minimal beri jeda waktu 6-8 jam setelah konsumsi obat sintetik. 

NAMUN tetap sangat penting untuk anda mengkonsultasikan pada dokter dan apoteker jika anda ingin menggunakan obat sintetik dan obat herbal.

Sebaiknya konsumsilah kunyit saat anda sedang dalam proses pemulihat, yang artinya anda telah berada dalam status pengontrolan fungsi tubuh, bukan lagi dalam proses penyembuhan.

Dulu, setelah saya selesai dengan obat sintsetik dan telah beraktifitas seperti biasa (walau masih terbatas), saya diberi camuran parutan kunyit dan 1 kuning telur ayam kampung. Ramuan itu saya konsumsi pada pagi hari. Maksimal 2-3 kali dalam seminggu. Selain itu saya juga rutin minum seduhan madu kurma hangat. Caranya dengan melarutkan 2-3 sendok madu kedalam air hangat dan diminum sebagai pengganti teh hangat. Anda bisa menggunakan madu lain, seperti madu hitam, dan madu asli lainnya.

Selain pemulihan dengan menggunakan terapi alternatif, tentunya menghindari pantangan selama proses merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh hasil yang cepat dan maksimal. Menjaga pola makan yang baik, rutin dan teratur, konsumsi air putih dan olah raga yang cukup tentu juga berperan penting dalam menyukseskan proses pemulihan.
PANTANGAN PENDERITA MAAG (klik)
Baca Juga: Penyakit Dari fikiran, termasuk Maag

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit gejala maag ku telah teratasi. Sekarang saya sudah bisa makan durian, cumi, udang, ayam geprek level 3 dan bakso hingga coto :D.

KLIK SUMBER
jika kamu ingin mendengar pengalaman teman-teman lain yang pernah menderita penyakit maag sekaligus memperoleh tipsnya. kamu bisa coba nonton video bang Rohimat DISINI 

TAMBAHAN
saya banyak perhatikan beberapa kesalahan dalam mengonsumsi obat antasida untuk meneteralkan asam lambung. kebanyakan orang lebih memilih menelannya karena rasa yang kurang nyaman ketika di kunyah.

Obat Bebas adalah obat yang dapat dibeli di toko obat, dan apotek tanpa menggunakn resep dokter. Untuk mengatasi maag terdapat berbagai macam sediaan obat yang dapat digunakan. Mulai dari sediaan padat hingga cair. Antasida merupakan pilihan pertama dalam mengatasi gejala maag ringan-sedang (dengan pertimbangn tertentu). Contoh obat yang dapat ditemui adalah promag, milanta dan lainnya. Obat ini tergolong aman dalam konsumsinya namun setiap obat pasti memiliki efek samping. Khusus untuk obat antasida memiliki efek samping utama yaitu diare dan konstipasi.

Selain dapat menetralkan asam lambung, antasida juga dapat mengurangi rasa mual hingga muntah akibat peningkatan asam lambung. 

Baca aturan minum obat ini dengan  baik dan aplikasikan saat menggunakannya. 

Sebagai pengingat KUNYALAH OBAT INI 30 MENIT SEBELUM MAKAN agar efeknya dapat bekerja dengan cepat.

Friday, February 1, 2019

Posted by muhammad haswadrianto | File under :
BAGIAN 5: AKU MULAI MENGENAL MU

Waktu terus berputar, hari tak selamanya malam, pagi pun datang. Aku menyukai pagi, karena dia selalu membawa harapan baru bagi setiap umat manusia. ntah mengapa, bagiku pagi itu baik, seolah sepenat apapaun masalah yang dihadapi saat malam hari, tetap saja akan mereda ketika pagi telah menyapa. Hari itu aku membaik, namun belum cukup baik untuk keluar dari rumah sakit. 

Pagi menjelang siang, satu tim medis, pada dokter spesialis, resident dan mahasiswa praktek masuk keruangan tempatku dirawat. satu per satu aku ditanyakan pertanyaan yang sampai aku bosan untuk menjawabnya. tapi itulah prosedur. Pertanyaan yang sama ditanyakan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi dari kemarin hingga sekarang.

Pencarian jawaban atas kejadian semalam yang cukup membuat panik semua pihak. Mengkaji setiap alibi, bukti dan fakta yang akan dirankai dalam satu kesimpulan yang berlandaskan ilmu pengetahuan. Hari itu aku diberitahu bahwa nyeri hebat yang sampai membuatku mati rasa dan putih pucat seperti semalam dapat dijumpai saat nyeri yang terasa amat sangat nyeri. dari penjelasan panjang dokter aku menangkap samar beberapa alasan diantaranya adalah keram otot perut yang hebat, gerak peristaltik usus yang kuat, hingga nyeri akibat luka di bagian lambungku.

Sejak kejadian itu, aku mulai tak percaya dengan tubuhku sendiri. seolah aku merasa asing dengan diriku sendiri, merasa seperti jiwaku masuk kedalam raga yang salah hingga tak kukenali lagi. aku takut, takut akan derita yang digambarkan tubuh ini pada jiwaku. 

Tak ada lagi aktivitas tambahan yang berani kulakukan, tak ada lagi hal-hal biasa yang dapat kulakukan selain merasakan setial sel yang bergerak bebas di atas jasad ini. karena jika suatu saat aku merasakan hal yang aneh lagi maka aku harus siap menghadapinya tanpa membuat siapapun panik. berselang beberapa waktu, kejadian semalam muncul kembali, walau efeknya tak separah malam itu. badan ku mulai lemas tiba-tiba, tak berdaya dengan segala kekuatan yang kukerahkan untuk memaksa raga ini bergerak bebas sesuai keinginanku.. "sudah kuduga, jiwaku masuk kedalam raga yang salah"

hidup harus terus berjalan, karena Tuhan tidak akan mau menekan tombol "pause" hanya untuk makhluk seperti diriku. Support dari lingkungankulah yang membuatku bertahan menahan rasa aneh ini. tak lebih dari 10 menit tubuhku kembali seperti biasanya. rasa lemas dan lelah, nyeri serta ketidak berdayaanku hilang setelah waktu tertentu. aku mulai mencoba membuat suatu pola dalam kepalaku tentang penyebab dan durasi perasaan aneh ini. hingga kutemukan satu alasan dan solusi yang dapat kulakukan...

to be continuee...
Powered by Blogger.