Pada keadaan resistensi insulin, sel-beta
pankreas memacu sekresi insulin, atau dengan kata lain dibutuhkan kadar insulin
lebih banyak daripada normal (hiperinsulinemia) untuk mempertahankan keadaan normoglikemi. Hal ini disebabkan antara lain karena kelainan
fungsi reseptor insulin, gangguan transpor glukosa dan peningkatan asam lemak
bebas (1)
Kadar
asam lemak yang meningkat dan adipositokine, misalnya tumor necrosis
factor-alpha (TNF-α) dapat menghambat insulin signaling (pengiriman sinyal
insulin). Peningkatan kadar asam lemak bebas plasma menyebabkan resistensi
insulin melalui siklus glukosa-asam lemak (siklus Randle). Menurut hipotesis
Randle (siklus glukosa-asam lemak), kadar asam lemak bebas yang tinggi dalam
sirkulasi berkompetisi dengan glukosa untuk metabolisme oksidatif di otot
rangka. Peningkatan ambilan asam lemak bebas menghambat oksidasi glukosa pada
tingkat pyruvat dehidrogenase (PDH) dan glikolisis pada tingkat
phosphofructokinase; keadaan ini menyebabkan
peningkatan kadar glucose-6-phosphate intraselular
sehingga menghambat fosoforilasi glukosa yang
menyebabkan
ambilan glukosa berkurang.
Peningkatan distribusi kadar asam lemak bebas ke hati melalui sirkulasi portal
memacu oksidasi asam lemak menjadi acetyl coenzyme A (CoA) sehingga memacu
pyruvate carboxilase dan produksi glukosa yang
lebih banyak dari pyruvate dalam system gluconeogenesis.(2)
BAGAIMANA PPAR
Gamma MENEKAN PEMBENTUKAN GLUKOSA DALAM HATI
TNF-α menekan produksi adiponektin dalam tubuh. Adiponektin adalah salah satu protein spesifik
adipose yang ikut berperan dalam penanganan resistensi insulin. TZD yang
mengikat PPARγ
dapat menekan pembentukan TNF-α sehingga adiponektin dapan dibentuk kembali. Mekanisme
utama Adiponektin adalah
meningkatkan sensitivitas insulin melalui peningkatan oksidasi asam lemak dan
penghambatan produksi glukosa hati. Selan
itu adiponektin meningkat dengan pengobatan thiazoledinedione (3).
Sebuah studi yang mengaitkan antara Adiponektin
terhadap produksi glukosa dalam hati menunjukkan bahwa pemaparan adiponektin
dapat menghambat produksi glukosa
sebesar 20-40% (4),
sedangkan Paparan serupa dengan trimer
adiponektin full-length menekan produksi glukosa hingga 90% dalam hati (5).
TZDs
dapat merubah kapasitas
penyimpanan lemak di jaringan adiposa dengan meningkatkan jumlah adiposit
kecil. Efek lipogenik ini dapat menyebabkan penurunan akumulasi lipid perusak
pada jaringan sensitif insulin lain seperti otot dan hati, sehingga mengurangi
resistensi insulin. Thiazolidinedione (TZD) akan meningkatkan ambilan glukosa dan
asam lemak oleh jaringan lemak sehingga
terjadi penurunan kadar, meningkatkan lipogenesis dan
adipogenesis, dan penurunan produksi lemak
dalam hati yang menjadi sumber pembentukan glukosa dalam system
gluconeogenesis, (Chiarelli dan Danielle, 2008)
Daftar Pustaka
1. Kahn,
Ronald Lihong Chen, and Shmuel E. Cohen. 2000. Unraveling the mechanism of
action of thiazolidinediones. The Journal
of Clinical Investigation. Volume 106 (11).
2. Elks ML. Fat oxidation bla. Med Hypotjheses. 1990.
Vol. 33(4). Pp:257-260
3. Lihn As, blabala. Adiponectin: Action, regulation
blabal. Ones Rev. 2005. Vol. 6 (1). Pp: 13-21
4. Pajvani UB, Du X, Combs TP, Berg AH, Rajala MW, Schulthess T, Engel J,
Brownlee M, Scherer PE. Structure-function studies of the adipocyte-secreted
hormone Acrp30/adiponectin. Implications fpr metabolic regulation and
bioactivity. J Biol Chem. 2003;278(11):9073–9085. [PubMed]
5. Berg AH, Combs TP, Du X, Brownlee M, Scherer PE. The adipocyte-secreted
protein Acrp30 enhances hepatic insulin action. Nat Med. 2001;7(8):947–953. [PubMed]
6. Chiarelli,
Francesco and Daniele Di Marzio. 2008. Peroxisome proliferator-activated
receptor-γ agonists and diabetes: Current evidence and future perspectives.Vascular Health and Risk Management. Volume 4(2): 297–304.
0 komentar:
Post a Comment