Thursday, December 24, 2015

Posted by muhammad haswadrianto | File under : ,
cara ini merupakan salah satu cara meningkatkan koneksi internet anda, prinsip kerja cara ini adalah memaksimalkan panangkapan koneksi internet yang ada disekitar anda.

1. Buka program cmd.exe melalui Start menu tuliskan cmd pada Serch programs and files. klik cmd

2. setelah itu akan muncul jendela cmd seperti gambar dibawah
3. kemudian langsung tulis perintah pada cmd "ipconfig/all" (tanda tanda petik) seperti gambar dibawah lalu klik ENTER
4. akan muncul perintah system untuk melihat host name, media koneksi IP adresss dan no DNS kalian. seperti gambar dibawah
5. lihat pada bagain bawah terdapat DNS servers catat nomornya di ketas atau ditempat lain. 
6. langkah berikutnya ketik perintah "ping (spasi)-L(huruf kecil yaa) (spasi) 1500 (spasi) no DNS Servers kamu (spasi) -t
hasilnya seperti ini : ping -l 1500 192.168.43.1 -t
cat: 1500 adalah relatif, semakin tinggi, maka perintah kecepatan koneksi semakin besar
7. tekan ENTER maka akan muncul catatan kecepatan koneksi anda. biarkan cmd tetap terbuka sambil anda online.
SELEAI... nikmati perjalan cepat anda.

Thursday, December 3, 2015

Posted by muhammad haswadrianto | File under :


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang sebabkan oleh infeksi dari virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi virus dengue. Di dunia medis, penyakit DBD dikenal juga dengan sebutan DHF (dengue haemorragic fever). Penyakit ini menempati posisi teratas dalam penyakit infeksi di dunia. Lebih dari 2,5 miliar orang atau setara dengan 40% dari populasi manusia di dunia yang memiliki tempat tinggal dengan resiko penyakit DBD. Sekitar 50-100 juta populasi terjangkit penyakit DBD setiap tahunnya. dan sedikitnya di 100 negara di seluruh dunia telah terinfeksi penyakit DB. 

Menurut Depkes RI (2009), pada  tahun 2008 kasus DBD di  Indonesia sebanyak 137.469 kasus, mengalami peningkatan pada tahun 2009 yaitu sebesar  154.855 kasus, pada  tahun 2010 sebanyak 156.086 kasus dengan kematian 1.358 orang (Kompas, 2010). Tahun 2011 kasus DBD mengalami penurunan yaitu 49.486 kasus dengan kematian 403 orang (Ditjen PP & PL Kemkes RI, 2011). Pada tahun 2014, terjadi sebanyak 100.347 kasus DBD, jumlah kasus yang meninggal sebesar  907 jiwa,. Terkhusus di provinsi Sulawesi selatan, terjadi sebanyak 2.904 kasus DBD, dan 24 korban meninggal dari jumlah populasi 8.395.747 jiwa penduduk di provinsi Sulawesi selata.
Ada banyak jalan yang dapat ditempuh untuk mencegah penyakit demam berdarah yaitu salah satunya dengan pengendalian vektor penyakit DBD dengan cara menurunkan jumlah populasi larva nyamuk Aedes aegyptida. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan Penyemprotan ULV (ultra low volume) malathion, pengasapan (fogging), penyuluhan atau sosialisasi program 4M (Menutup, Menguras, Mengubur dan Memantau), dan pemakaian obat anti nyamuk serta pemberian bubuk abate.
Namun Pencegahan secara kimiawi terkadang dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan tubuh manusia. Oleh sebab itu dibutuhkan solusi alternatif yang dapat mengendalikan vektor penyakit dengan menekan pertumbuhan larva nyamuk Aedes aegypti tanpa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan tubuh manusia. Salah satunya yaitu pencegahan secara alamiah dengan memanfaatkan efek larvasida tanaman terhadap larva nyamuk Aedes aegyptida.
Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida (pembunuh Larva) adalah Carica papaya yang memiliki metabolit sekunder dengan kandungan alkaloid carpain, flavonoid, saponin caricaksantin, violaksantin, papain, dan tannin yang dapat berfungsi sebagai insektisida alami.


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Veriswan (2006) melaporkan bahwa daun pepaya terbukti memiliki kemampuan sebagai insektisida alami yang dapat mematikan larva nyamuk Aedes aegypti. Hal ini disebabkan karena adanya senyawa papain yang terkandung dalam getah pepaya dimana enzim ini memiliki kemampuan memecah protein dan dengan  serial konsentrasi tertentu dapat menyebabkan kematian pada larva Aedes aegypti.
secara empiris, daun pepaya memang digunakan sebagai bahan pengobatan pada penyakit malaria, hal tersebut terbukti dengan berbagai catatan sejarah yang menjadi saksi bisu keampuhan dari tanaman ini. dengan dilakukannya penelitian yang ada, dapat lebih meyakinkan lagi bahwa ternyata rebusan atau rendaman daun pepaya dapat mematikan mata rantai penyebab demam berdarah dan malaria.
Powered by Blogger.